Rabu, 17 November 2010

G tau judulnya apa

Kemarin, 16 Nopember 2010, dengan keadaan yang sangat menyedihahkan. Telat bangun, pas bangun tidak ada makanan, uang tipis masih nunggu kiriman, dan kegiatan padat. Pagi-pagi itu saya bangun jam 8, jadi ketinggalan kuliah Teori Pekerjaan Sosial. Tidak apa-apa hanya tidak hadir satu kali. Lupakan. Jam 9 tepat saya mandi dengan air asrama yang begitu dingin. Dingin sekali. Setelah itu petualangan dimulai.


Jam 10, saya langsung menelpon Teh Rai. Teh Rai adalah pegawai sakti peksos yang bergelut di cluster anak jalanan. Kebetulan Teh Rai itu membimbing kami dalam melakukan intervensi ke anak jalanan di Laskar Volunteer. Jadi kami selalu berhubungan dengan beliau. Sangat ramah orangnya dengan sejuta senyum yang bisa dia berikan ke anak jalanan. Setelah menunggu di rumah temanku, karena kebetulan dia juga ikut ke rumah Si mantan anak jalanan yang mau belajar membaca, menulis, dan berhitung. Saya langsung ke depan rumah makan padang Pondok Kapau, tempat teh Rai menunggu. Setelah ketemu teh Rai, kami langsung ke rumah mantan anak jalanan itu. Oia, mantan anak jalanan ini umurnya 12 tahun, putus sekolah, tidak mau lagi sekolah karena malu. Hal ini berawal dari Sebuah kisah yang akan saya ceritakan di lain kesempatan.

Dalam mencari alamat di lorong, gang, dan sejenisnya memang tidak mudah. Kami harus nyasar dan bingung, namun kahirnya ketemu juga. Sesampainya di rumah calon klien ini, ternyata kliennya tidak ada di rumah, dia ada di tempat ngetren, ngetren ini adalah perlombaan merpati dengan membuat satu pancingan merpati lainnya tepat di depannya. Ini mainan sepupu Si calon klien saya ini. Setelah saya menunggu kurang lebih 1,5 jam sembari meminum jamuan dari bibinya calon klien ini, dia datang mengendarai sepeda motor milik sepupunya, anaknya bibi. Dia masuk ke rumah dan saya kenalan dengan dia. Ternyata dia itu anaknya bersih, berisi, dan ganteng. Tidak seperti anak jalanan. Saya langsung disuguhkan dengan sebuah kesempatan mempunyai pengalaman dengan anak ini. Seorang mantan anak jalanan. Saya akan mengajarinya calistung, dan dia mengajari saya bahasa Sunda. Hehe. Itu cuma sekedar penggugah dia dalam belajar. Rencananya Jumat besok saya akan mulai mengajar dia di rumah bibinya di Dipati Ukur. Do’akan yah semoga mengajar dia akan sukses seperti saya mengajar teman-teman jalanan yang lainnya.

Sekian^^


4 komentar:

Awaluddin Jamal mengatakan...

mantap Muhni..

salut dengan usaha Muhni yang sangat serius untuk menjadi seorang pekerja sosial profesional..,

mudah2an bisa cepat lancar bahasa sundanya..

NB : Janji sudah saya tepati.. banner dan link sudah terpasang.. :D

Ferdys mengatakan...

Ckckckckck belum sarapan aja dah gigih minta ampun kayak gt... apalagi kalo udah sarapan... semangat brader.... sepertinya memang bakal jadi aktivis anak jalanan... bravo...
eh brader sms an aja yow, nomorku ada di FB atau gak di blog di bagian lencana profil.

okan mengatakan...

keren sob....tp kok ga tw judulnya??????

hehehe kunjungan baliknya ditunggu....

isil mengatakan...

aslkm muhni...
salam kenal...
makasih sudah berkunjung sebelumnya...

saya juga tahu blog mu dari rino...
eh, kenapa jarang terlihat di sekre?

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Berkunjung Ke Blog Saya

"Magical Template" designed by Blogger Buster