Tampilkan postingan dengan label Pengalaman Pribadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengalaman Pribadi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Agustus 2011

Skenarioku Vs Mama

Hari ini sebuah rahasiaku terbuka. Awalnya rencanaku saya akan mengambil "jatah" libur selama 2 minggu dalam perkuliahan Ramadhan kali ini. Namun, semua itu hanya harapan yang tak bakal terwujud. Saya mau menghabiskan Ramadhan di Takalar bersama orang tua tercinta, dan Keluarga tersayang. Harapan itu akan jadi pemicuku untuk terus berprestasi. Semoga. Itu semua diakhiri oleh kejadian tadi siang.

Siang tadi saya asik ngobrol dengan Mama tentang kuliahku di Bandung. Semuanya sangat cair suasana bersama ibuku tercinta. Sampai pada suatu pembicaraan tentang perjalanan karier belajarku di STKS Bandung.


Beliau bilang, "Kapan kuliahmu lagi nak?", saya dengan spontan menjawab bahwa Senin depan. Beliau langsung bilang kenapa belum ada rencanamu pulang. Kujawab, saya mau ambil jatah tidak hadir. Mamaku langsung bilang bahwa dia sangat ingin melihat saya selesai kuliah tanpa cacat kehadiran hanya karena persoalan sepele. Dan harapan tadipun hilang.

Saya langsung disuruh untuk mengecek harga tiket di internet. Setelah dapat penerbangan yang cocok. Saya menelpon agen travel langganan saya, dan segera memesan tiketnya. Sekarang saat menulis postingan ini, dato dan keluarga saya selain Papi dan Mama belum ada yang tahu. Padahal pasti mereka mau menyiapkan oleh-oleh untuk saya. hehe (keGeeRan yah)

Mungkin besok saya akan sampaikan ke mereka. Saya juga belum memberitahu sahabat-sahabat terdekat. Malahan tadi ada yang mengundang untuk berbuka puasa bersama di rumahnya saya tidak menghadirinya karena harus ngurusin ini semua, padahal saya lagi pilek berat nih...

Pelajaran baru lagi saya dapatkan malam ini bahwa, sebelum kamu berencana tentang masa depanmu yang akan melibatkan orang tua dan selagi kamu bisa meminta restu darinya maka mintalah, selagi mereka masih bisa meretuimu.
Maafkan ka' ma',,,

SEMANGATKU ini takkan pernah redup sampai saya mendapatkan IMPIANKU. Setelah saya mendapatkannya maka SEMANGAT ini akan semakin membara.
Selengkapnya...

Kamis, 04 Agustus 2011

Sebuah SMS dari +6285242728xxx

Satu malam satu lembar saja
Diam dan mulailah menuliskannya!

Bukankah janjimu ingin menjadi orang yang sukses??
Janganlah membuat mereka meneteskan air mata
Bukankah harapan mereka tidak mengada-ngada?

Hanya ingin melihat kamu menjadi seorang sarjana!!
Dengan kamu menjadi sarjana dapat mengeringkan semua keringat mereka
Menghapus air mata mereka
Membayar semua pengorbanan mereka

Ingat!!!
Bukan emas dan permata sebagai bentuk balas jasa
Hanya kata sederhana

Lupakah kaau waktu mereka mengantarkanmu ke kota,
Mereka pulang lalu bercerita kepada siapa saja bahwa anak mereka sekarang kuliah guna ingin mencapai cita-citanya

Lalu mereka menjual apapun yang ada
Mereka mulai menghemat uang belanja
tau siapa "MEREKA"?
Mereka adalah orang Tuamu
Berikan yang Terbaik buat mereka Selengkapnya...

Senin, 01 Agustus 2011

Puasa Pertamaku diUji

Hari ini puasa pertama kita di Bulan Ramadhan 1432 H. Tarwih dan Sahur pertama sudah dijalankan dengan sukses. Nah, sekarang saatnya menahan nafsu. Karena memang hakikat puasa adalah menahan, jadi yah, memang semuanya harus dijalani dengan sabar dan ikhlas. Saya ingat kata-kata teman saya, Nurul Ifadah, kalau kamu bertemu orang yang menguji kesabaranmu maka dia adalah malaikat. Dan hari ini saya bertemu banyak malaikat.



sumber gambar: http://boerhanadie.blogspot.com/2011/01/sabar.html


Malaikat pertama, membangunkanku dengan telpon, jam 08.30. Alhamdulillah, masih ada orang yang mau nelpon dan minta bantuanku. Menyuruhku membeli telur 2 rak dan harus naik motor matic. Subhanallah, syukuri nikmat.

Malaikat kedua, sms masuk, dan bunyinya "titip regis dmona mko, saya lupa ii nrpmuu". Sentak hatiku membara, karena nasib registrasiku belum jelas untuk semester 5. Orang yang saya percaya registrasi untuk saya sudah jauh-jauh hari sebelumnya ternyata tidak melaksanakan amanahnya. Dan dia baru memberi tahunya hari ini. Hari pertama puasa, kampus tutup selama 3 hari, dan registrasi terakhir adalah besok. Saya tidak tahu harus bagaimana. Saya telpon teman saya lagi, Monalisa Jaya (http://monalisajaya.blogspot.com/) dia bersedia, tetapi tidak mengeti cara registrasinya, dan akhirnya, dia bersedia untuk membantu saya, dengan catatan dia juga minta ditemani oleh orang lain yang mengerti. Paling tidak, saya selamat dulu. Jantungku mendidih, kini sudah agak mereda.

Malaikat ketiga, saya disuruh lagi beli sesuatu, yang peintah itu saya terima kemarin, namun karena malas, akhirnya tertunda. Ketika saya mengunjungi toko-toko yang kemungkinan menjual barang tersebut, semuanya tutup, lagi-lagi karena hari pertama puasa. Murka tidak bisa dihindari. Hanya sabar yang diandalkan. Alhamdulillah lagi.

Malaikat keempat, dalam perjalanan pulang ke rumah, saya kaget karena ada yang seperti terbakar, anggapan awal saya adalah motorku yang bermasalah. Spontan saya mengamati, ternyata ada anak-anak yang main petasan yang melemparnya ke arah saya. Sabar lagi, kalau tidak sabar, bisa batal puasa saya. Saya rasa sudah cukup ujian ini, dan sekarang baru menunjukkan pukul 11.00 siang, puasa pertama ini baru setengah perjalanan, Ya Allah kuatkanlah hambaMu ini...

Semangat dari Bilacaddi Takkan Pernah Pudar, dan Takkan pernah MATI.

Selengkapnya...

Minggu, 31 Juli 2011

Tarwih Pertamaku

Baru saja saya tiba di rumah setelah sholat tarwih berjamaah di Masjid Nurul Masyaariq Bilacaddi, RT. 2, RW. 1, Kelurahan Kalabbiran, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Malam ini jamaah yang datang belum cukup untuk memenuhi Masjid, mungkin karena permulaan atau mungkin karena semangatnya belum terbakar untuk ibadah. Entahlah...



Tarwih seperti yang biasa dilakukan di masjid-masjid lain, kami melaksanakan 4 kali masing-masing 2 rakaat, terus ditambah 3 sholat witir. Sebelum Witir, biasanya diisi dengan ceramah-ceramah agama, atau beberapa pengarahan dari Kepala Lingkungan Bilacaddi H. Abd. Rauf Dg. Lira. Biasanya dipandu oleh Panitia Amaliah Ramadhan, yang tadi namanya Arfan. Arfan menyampaikan dengan sangat bagus, mulai dari susunan acara, jadwal penyaji buka puasa, sampai isi kotak amal. Di masjid kami, karena jamaahnya paling banyak biasanya dapat sampai ratusan, tapi kalau lagi sepi biasanya cuma puluhan ribu.

Di masjid kami juga Jemaahnya suka kalau penceramahnya bawain ceramah singkat, padat, dan jelas, alias tidak membosankan. Biasanya jam 21.00 kami semua sudah selesai, karena masyarakat sini biasanya tidur cepat dan bangunnya juga cepat, jadi semua aktivitas harus disesuaikan. Yah, mudah-mudahan bangun cepat untuk sholat lail, dan memperbanyak ibadah yang disukai oleh Allah.

Malam ini, malam yang indah, semangat Beribadah, semangat Berbagi.
Salam Semangat, di Depan TV, Rumah Kaluku Lolo
Selengkapnya...

Minggu Ceria

Wow, hari ini amazing. Hanya kata itu yang bisa saya katakan, karena seharian ngumpul dengan sahabat SMA Kelas Binaan Takalar. Kami tadi pergi rekreasi di Pantai Wisata Punaga. Ada saya, Iwan, Fath, Yus, Mia, Dian, Ican, dan nyusul juga Kamaruddin. Menyenangkan bisa ngumpul sama mereka dalam suasana santai dan penuh keakraban.

Awalnya kita merencanakan untuk rekreasi di pantai Saro' di daerah Galesong, namun karena alasan pantai Punaga jauh lebih bagus, maka kami memutar arah ke Selatan, ke Punaga. Sepanjang Perjalanan kami menjumpai para wisatawan lokal yang akan menikmati juga minggu ceria. Minggu ceria adalah istilah untuk hari minggu tepat sebelum memasuki bulan Ramadhan setiap tahunnya. Sepanjang perjalanan anak muda saling berpasangan, orang tua membawa rombongan keluarga, pedagang ramai menjajakan semangka dan melon, dan banyak orang yang tak tentu arah. Sampai orang gila yang kami temui pun sepertinya turut merayakan Mince, begitu kami menyebutnya.


Kami melewati gerbang pertama, mengambil karcis dari Dinas Pariwisata Kabupaten Takalar. Melewati tanggul Pantai Lamangkia, melewati jembatan Maudu Lompoa Cikoang, dan belok ke arah Pantai Wisata Punaga. Cukup jauh, sekitar 45 menit mengendarai sepeda motor di tengah keramaian orang. Sampai di Punaga kami memilih lokasi nongkrong. Dan langsung bersiap untuk berenang di Laut yang bersih... Wow setelah sekian lama tidak berenang di Pantai selama di Bandung, akhirnya kekangenan berenang terobati juga di Pantai Punaga.

Kami berenang, foto-foto, dan makan semangka yang sebelumnya kami beli di perjalanan. Tanpa pisau makan semangka pun jadi,, hahaha bisa dibayangkan, gimana cara, but its FUN.

Berenang lagi, foto-foto lagi, dan ada suatu ketika muncul seseorang dengan kamera digital menawarka memotret, lumayan GeJe.. dan anehnya kita juga mau-maunya di fotoin ma dia. We like a Tourist.. haha.. difoto2 gratis..

udah Magrib, saya sholat dulu... Ceritanya entah bersambung atau tidak...

Selengkapnya...

Sabtu, 30 Juli 2011

Tanpa terasa hari ini Sabtu, 30 Juli 2011, saya sudah 2 bulan (kurang 4 hari) di Makassar-Takalar. Sudah sangat bosan, tidak ada kegaiatn yang berarti. Saya hanya bisa duduk di depan laptop, main game, online, nge-blog, negur teman, baca koran online, dan sesuatu yang sangat waste time. Bukannya saya tidak senang di sini, tidak... saya senang karena bisa berada di samping ibu dan ayah tanpa perasaaan rindu sama mereka. Berbeda dengan keadaan di Bandung. Saya selalu gelisah dan mau bertemu mereka.


Dulu, waktu SMA, hari-hari saya disini penuh dengan kesibukan dan organisasi. Tiada haru tanpa pergi dan berkumpul membicarakan sesuatu yang kritis. Namun sekarang hal itu sudah tidak bisa konsentrasikan lagi. Saya hanya jadi pembina untuk mereka yang juga sudah mempunyai kurang rasa peduli kepada umat. Generasinya semakin berkurang. Kalau sekarang saya merindukan bandung, untuk belajar dan menjadikan hari-hari saya bisa berbagi lagi dengan anak-anak yang kurang beruntung.

Kalau lagi beruntung ada yang ngajak pergi, dijajani, atau traktir teman-teman, itu-itu saja. Sunset juga kadang-kadang. Melihatt jauh ke Barat. Bandung... Bandung... yah udah deh ntar kalo saya sudah punya kegiatan aku akan tulis lagi disni....



Selengkapnya...

Jumat, 20 Mei 2011

Kelas 2C berbagi...

Hari ini 10 Mei 2011, kami sekeluarga di Kelas 2C STKS Bandung, mengunjungi salah satu panti rehabilitasi Narkoba dan HIV/AIDS Rumah Cemara di Jalan Geger Kalong, dekat Daarut Tauhid Bandung. Kami semua ke sana dengan naik bis Kementerian Sosial RI, dipandu oleh dosen kami yang cantik Ibu Ayi untuk mata kuliah Manajemen Kasus. Sekitar 30 menit perjalanan dari STKS ke arah utara (sudah termasuk macet di Setia Budhi).

Sesampainya di sana, kami semua langsung disambut hangat oleh teman-teman Rumah Cemara disuguhi sebuah film dokumenter hasil karya sendiri dan terbaik, jempol buat kawan-kawan RC. Sebuah semangat baru lagi yang saya dapatkan hari ini. Melalui kata-kata mereka yang sangat menggugah, sangat inspiring. Pantas saja para klien-klien di situ menjadi bersemangat lagi, karena memang orang-orang yang ada di dalam adalah orang-orang yang penuh semangat dan orang yang bisa menularkan semangat. Semangat yang menurut saya tidak pernah mati. Semangat yang akan selalu membara dan takkan terlupakan. Inilah kawan sejati, inilah sahabat yang sesungguhnya. Mereka adalah orang-orang baik yang HIV positif yang malah justru lebih mampu untuk menjadi sahabat dibanding dengan orang-orang yang berada di luar sana.

Setelah menonton film, kami semua berpindah ke belakang. Ada halaman yang cukup luas disana. Ada 3 pohon gede yang rindang dengan lapangan basket yang cukup untuk 3 on 3. Cukup asyik. Kami berdiskusi dengan akrab, disana, memperkenalkan diri dan asal, bertanya dan penyerahan plakat dari Kelas 2C STKS Bandung. Acara di Rumah Cemara selesai.

Kita melanjutkan lagi hanya untuk sekedar menonton mereka latihan sepak bola untuk Kejuaraan Homeless World Cup 2011, Paris, France. Mereka menjual beberapa jenis souvenir, ada gelang, pin, dsb, untuk mendukung mereka pergi ke Paris mewakili Indonesia. Semoga Sukses yah Kawan, Salam Semangat Selalu.
Kaluku Lolo
Abd. Muhni Salam
Ditulis di Kamar 11, Asrama putra Induk STKS Bandung, jam18.44. Bertiga, ada k’alam dan K’Cipta. Makan kue kiriman K’alam dari keluarganya di Makassar.
Selengkapnya...

Dari Hati

Siang ini, cuaca agak sedikit gerimis, dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk beraktivitas di luar ruangan. Oleh karena itu, saya menyempatkan diri membuka laptop dan menulis sedikit tentang apa yang terjadi barusan.

Saat saya berbincang dengan salah seorang teman dari Sulawesi di bawah pohon pinus di dekat tempat parkir motor, muncul teman saya menyalami saya, Doni (samaran) dan menyucapkan sesuatu, small talk, tiba-tiba saya kaget karena ada salah seorang yang berteriak kepada saya dan Doni “Hei, Fany (samaran) ji loh...” dengan nada mengejek. Something wrong I think. Kenapa dia harus berteriak itu kepada Doni saat sedang bersama saya? Kenapa bukan dari tadi? Kenapa bukan ntar? Yah itu memang urusan yang bersangkutan ingin mengatakannya kapan, tetapi kenapa harus pada saat ada saya?

Teman saya juga sedang latihan lagunya Dari Hati, inilah yang menginspirasi saya. tidak ada hubungannya sama sekali. Saya harus profesional dalam hal ini. Kemarin saja saya baru belajar bahwa seorang yang berada dalam sebuah jawatan yang sama dengan status klien dan Pekerja Sosial tidak boleh membangun hubungan emosional bagaimanapun caranya. Harus ada salah satu yang mundur dari status itu. Dan itu bukan pilihannya kalau saya yang mundur dari pekerja sosial. Sehingga pilihannya hanya satu, saya tidak boleh menjalin hubungan emosional ini. Awalnya memang ada unsur pemanfaatan klien dalam mengeksplor sumber-sumber yang dimilikinya, namun ini disalahartikan oleh teman saya. dan berkembang issu yang tidak mengenakkan. Sehingga dampaknya adanya teriakan teman tadi.

Namun, sudah sejauh dan setanggap itukah mereka akan hal-hal yang sama sekali tidak berbobot menurut saya. Disoriented untuk seorang Muhni. Dan itu akan membuat sebuah masalah psikososial yang ujung-ujungnya pada masalah pribadi. Ini akan semakin memacu saya untuk mengatakan TIDAK pada segala jenis kejadian yang menimbulkan kerugian-kerugian emosional. Mudah-mudahan kejadian orang yang tadi itu semakin memicu saya untuk menjaga tingkah laku dan menjaga sikap yang saya tunjukkan sebagai “public figure” di beberapa tempat.

Ditulis di kamar 11, jam14.39 hari Kamis 12 Mei 2011, K’wahyu sudah datang. ^^
Selengkapnya...

Senin, 09 Mei 2011

Diary Kampung 200

Hari ini 7 Mei 2011, di kampung 200, Cisitu, Bandung—Saya dan tim kp200 Child Care Community melaksanakan rutinitas kembali untuk mengajar sebagai bentuk pendekatan kita kepada anak jalanan ataupun anak-anak yang rentan ke jalanan. Yah sesuai dengan klasifikasi hari yang sudah ditetapkan di sana, Sabtu adalah hari Bebas. Bebaskan. Tadi kami melakukan penggalian informasi kenyamanan mereka dengan pendamping dari Tri-C pakai trik Ter-. Ada yang Tergalak, Terbaik, Terlucu, Ternyebelin, Terpintar, Tercantik, Terbanyak gaya, dan TerTerPaling kamu sukai. Dan kami mendapat respon yang luar biasa.


Awalnya kami membagikan mereka kertas berwarna dan dipotong memanjang, supaya mereka tertarik kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk menuliskan nama hewan yang mereka paling sukai dan tidak boleh sama satu sama lain. Ini akan memudahkan kami untuk mengidentifikasi anak mana yang menuliskan nama-nama pendamping itu. Dan pada akhirnya itu akan menjadi rekomendasi Tri-C Kp.200 untuk pendamping yang menangani case yang anak-anak hadapi. Teman-teman yang mengetahui hal ini akan menjadi lebih peka kepada anak-anak tertentu di wilayah dampingan kampung 200.

Tadi sore, ada sekitar 10 orang anak yang datang. Dan itu ada 2 orang anak yang baru dan tertarik berproses dengan Tri-C. Tri-C ini akan kami perkenalkan terus kepada anak-anak jalanan di sana. Karena kekhawatiran kami mereka akan menganggap kami yang notabene kuliah di STKS adalah tusan STKS untuk mendampingi mereka. Padalah kami adalah Child Care Community. Sekarang kami sedang menggodok agar program AMSA bisa masuk ke Kampung 200 melalui Tri-C. Mudah-mudahan ini berhasil dan bisa menjadi pemicu teman-teman di Tri-C untuk lebih semangat lagi mendampingi adik-adik di Kampung 200.

Kaluku Lolo
Abd. Muhni Salam Daeng Gassing
Di kamar 11, ada Kanda Alamsyah, Kanda Chipta, Gun alias Ariev. Kami mendengarkan lagu Hijau Daun-Suara. Keren. Salam Semangat Selalu^^
Salam untuk teman-teman Child Care Community yang tetap semangat berjuang untuk Pasteur, Cikapayang, dan Kampung 200.



Selengkapnya...

Pagi Bukan Awal

Pagi bukan awal dari segalanya. Pagi bukan awal dari aktivitas. Pagi bukan waktu yang awal. Itulah yang tertanam dalam pikirannya. Menjadikan sehari semalam itu sebagai sesuatu yang bulat tak berpangkal dan tak berujung yang bisa dimulai dari mana saja. Semangat itu muncul kapan saja. Memkikkan kata-kata yang menuh makna untuk dipikirkan dan diambil hikmahnya. Menjadi sebuah perkara besar jika menentangnya dengan membawa-bawa golongannya. Sangat sensitif pada sesuatuyang belum tentu benar. Mudah terpancing isu-isu yang sebenarnya Cuma memancing dia untuk berbicara, seperti terapi yang dilakukan oleh terapis yang menangani King George pada film King’s Speech. Menggunakan cara apa saja asalkan dia berbiacara, tanpa pandang waktu.


Anehnya, belakangan ini dia menjadi sangat bersemangat untuk berada dan tetap menjalankan amanahnya. Bersama-sama dalam kebenaran dan memperjuangkannya. Sekarang dia tidak begitu lincah berbicara. Banyak hal yang seharusnya disuarakan tetapi didiamkan. Ini menjadi sesuatu yang janggal untuk seorang aktivis. Aktivis yang mengaku peduli terhadap umat. Kapanpun, tidak pagi, siang ataupun malam. Mungkin cara saya menyampaikan ini tidak sesuai dengan EYD. Yang jelas teman-teman semua bisa membaca dan memahami apa yang saya tulis. Tidak peduli. Saya banyak belajar dari dia. Tidak peduli pada lingkungan yang membuatnya terganggu. Dia bisa kapan saja bermain “game, tidur, bekerja, atapun bersantai”, tanpa ada paksaan dari orang lain dan menghindari intervensi dari siapapun itu.

Kalau dia berbicara pasti bermakna. Namun jarang kami mendengar kata-kata penuh makna itu. Kata-kata itu keluar begitu saja. Mengalir seperti air tanpa hambatan. Dan berhenti begitu saja tanpa peduli, ada yang mendengar ataupun tidak, ada yang mengambil hikmah ataupun tidak. Menyampaikan. Itulah misinya.

Saya bingung dengan apa yang dia pikirkan. Saya tidak mengerti bagaimana cara dia mengerti saya. saya pun tidak tahu bagaimana harus memandangnya. Penuh kecurigaan, bisa saja. Namun itulah yang terjadi. Bukan karena kami berbeda atau karena kami mempunyai banyak kesamaan, namun karena kepercayaan yang belum terjalin. Selama ini ada banyak sekali kisah yang dijalani. Tetapi itu bukan awal dan tidak juga berakhir. Sampai saya menulis kalimat ini. Orang-orang mengatakan dia sudah mati. Dia sebenarnya tidak mati dalam hati saya. kami saling mengerti dan memahami. Ada banyak hal yang dia beritahukan kepada saya, melalui peninggalannya. Mati? Tidak.

Saya berubah pikiran untuk tetap bersama dia. Sesuatu yang tak berawal dan tak berakhir. Saya menjadi takut kehilangan dia. Namun, dia tak pernah mengerti apa yang saya inginkan. Atau dia pura-pura tidak mengerti. Sesuatu yang tidak tertebak. Tak satupun yang bisa menebak. Sekarang tepat pukul 15:00 hari Sabtu tanggal 7 Mei 2011, di depan laptopku, tak memakai baju, bersiap mengajar anak jalanan, dan HP berdering, saya mengucapkan ke dia. “Jangan tinggalkan AKU”. “I don’t know me”.
Kaluku Lolo
Abd. Muhni Salam Daeng Gassing
Asrama Putra Induk STKS Bandung kamar 11


Selengkapnya...

Kamis, 05 Mei 2011

Ceritaku, Sedihku...

Saya mau curhat nih, saya merasa sangat galau ditemani dengan lagu Salju – Kasih. Tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ini terjadi. Membuat sesuatu yang berefek, padalah saya tidak pernah mengharapkan efeknya ini. Saya sudah jenuh dengan keadaan seperti ini. Tetapi saya tidak pernah putus asa. Saya sama sekali bingung, apa yang harus saya lakukan. Dan sekarang lagu di playlist saya sudah pindah ke ayat-ayat cinta- Rossa, yang memang sebelumnya sudah saya persiapkan.


Rossa bilang ada pengorbanan, namun saya tidak merasa pernah berkorban. Saya tidak pernah merasa ada sebuah kebahagiaan yang spesial. Saya tidak pernah merasa ada sebuah kesedihan spesial. Dan memang ini bukan sesuatu yang spesial. Bukan sesuatu yang memang membutuhkan sebuah pengorbanan. Karena tidak ada apa-apa. Hanya satu hal yang bisa membuat saya tersenyum, melihatnya tersenyum dan membayangkan senyumannya, cukup itu.

Memang banyak orang yang bilang, “Muhni ayolah cari pacar”, dan saya dengan santai bilang “ah, tidak usah, belum saatnya”. Namun, ternyata itu tidak benar. Itu selalu mengganggu pikiran saya, dan saya selalu mengalihkannya. Saya selalu bisa membuat pikiran saya ini beralih. Ada banyak daftar tunggu yang siap eksekusi. Namun, saya harus berpikir. Berpikir untuk masa depan. Saya hanya bisa .... Samson – kenangan terindah—sudah mulai. Mungkin itu, saya hanya bisa mengenang dan kenangan ini yang akan selalu mengganggu. Menghilangkannya bisa. Tetapi tidak tepat masa sekarang. Saya akan merasa sangat tidak berharga, jika kenangan itu hilang. Dia akan tetap ada dan abadi. Alam bawah sadarku yang harus saya perintahkan untuk menghilangkannya, kalaupun bisa.

Sekarang winamp berganti lagi berdua denganmu, heart. Aku yakin itu... ada liriknya seperti itu, apa yang harus diyakinkan. Ini adalah puncak kegundahanku. Gundah gulana, menurut penyair. Dan itu yang membuat kegundahan ini gulana. Ada keyakinan yang tak saya yakini. Bagaimana caranya? Yang jelas terjadi. Pusingka’ (pusing versi Makassar). Kalau ada yang bisa ngasih puisi yang bisa menenangkan dengan puisi atau lagu mellow, saya tunggu yah sobat di email saya. muhni28@yahoo.com.
Malam ini, ditutup dengan The Potters-Keterlaluan, sendiri di kamar 11 Asrama Putra Induk STKS Bandung. Teman-teman yang lain pergi ke Borma, beli peralatan mandi. Sambil makan Kacipo’ (makanan khas Makassar yang diberikan anak STIKES yang studi banding ke Bandung). Jam 21:39.


Selengkapnya...

Senin, 02 Mei 2011

PUISI-nya

Saya mendapat sebuah untaian kata dari seseorang di satu tempat nan jauh di sana, yang sebelumnya saya menantangnya untuk membuat sebuah puisi dengan kata kunci “MALAM”. Inilah isinya...

Malam berkabut tipis
Badanku membelah lalu lalang jalan
Di temaram lampu kendaraan

Bias sinarnya melambat hangat
Lalu sederhana sekali caranya
Membuatku sekuat tenaga menyimpan rahasia
Pasti dia tak tahu
Mengapa kabut menebal di langit malamku
Hatiku riuh sekali – suaranya utopia
Rahasia itu
Aku ingin – memimpikannya – tak bisa
Malam berkabut tebal

*Kang, ini puisi one take yang kubuat dalam waktu 7 menit, puisi pesananmu,,,


Abd. Muhni Salam
Kaluku Lolo
Ditulis pada malam jam 01.04 tanggal 2 Mei 2011, bersama sahabat Muh. Arief Setiawan yang bermain catur dengan laptopnya, ditemani Arifin Sabara yang sedang menelpon pacarnya yang saat ini mengatakan “saya kira kita memang jodoh”, lewat telepon.

Selengkapnya...

Kamis, 28 April 2011

Saya, Disana

Saya menulis tulisan sederhana ini, bukan karena saya merasa senang, tetapi karena saya merasa memang ini penting untuk saya bagikan kepada teman-teman sekalian. Kemarin pada saat saya di amanahi untuk mengikuti PTK EXPO 2011 di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, saya merasa ada sesuatu yang saya temukan dalam suasana tersebut, yang memang saya tidak pernah temukan dalam kondisi yang lainnya.


1. Perasaan Galau
Saya merasa galau, saya merasa tidak karuan. Awalnya saya mempunyai banyak sekali pilahn untuk menentukan hal-hal yang berkaitan dengan PTK EXPO 2011 ini. Termasuk peserta dan persiapannya. Adanya banyak hal yang menekan, namun saya berusaha untuk tetap eksis dan tetap bisa menjadi seseorang yang tegar. Bukan Muhni kalau tidak Gassing. Bukan Gassing kalau tidak Kuat. Inilah yang saya pegang dan tidak akan muncul lagi untuk hal yang berikutnya. Sangat tidak nyaman. Namun, inilah yang terjadi. Yang membuat tidak nyaman akan merasa tidak nyaman sendiri membuat saya tidak nyaman. Dan inilah perasaannya, dia tidak tahu hal-hal yang akan terjadi lagi selanjutnya.

2. Menjadi percaya diri
Percaya diri, karena diri saya sendiri. Dan bukan karena siapa-siapa. Saya sangat yakin dengan kemampuan saya, namun bukan berarti saya bisa hidup sendiri. Saya mengandalkan diri saya untuk mengerjakan hal-hal yang sudah diamanahkan kepada saya. saya mendapat amanah dari mana-mana, senior dan pihak Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Ini akan menjadi sebuah titik tolak baru dalam semangat baru yang sudah mulai membara. Sebuah rasa percaya diri dari amanah.

3. Merasa Senang
Perasaan ini akan tetap ada sampai akhir hayat. Perasaan ini diberikan oleh semua orang yang saya jumpai di PTK EXPO 2011 STAN. Saya sangat gembira bisa bertemu kembali dengan mas Rangga Alfiandri Hasyim, Mas Kutut Aji Prayitno, Neng Nur Imroatun, Mas Surya, Mas Setyo, Mas-mas dan neng-neng yang lain. Itu akan menjadi semangat lagi. Itu akan menjadi sebuah trigger semangat yang akan selalu membara. Akan menjadi pengisi hati untuk dikenang dan dipikirkan. Mereka adalah orang-orang yang penuh dengan semangat, pantang menyerah. Salut.

4. Merasa kehilangan
Dalam perjalanan ini terasa sangat singkat dan tak kuat rasanya bila harus meninggalkan kesenangan dan kegembiraan ini hanya dalam beberapa detik yang menjadi titik, saya tidak berjumpa mereka. Mereka tidak akan saya jumpai dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun ke depan. Karena peluang untuk bertemu dengan mereka-mereka ini adalah sebuah kesempatan yang sangat langka. Namun, saya bertekad dalam hati kecil saya. saya akan rutin untuk mengunjungi mereka jika saya sudah punya penghasilan tetap. Saya tidak akan pernah melupakan persahabatan ini. Saya akan memanfaatkan peluang ini untuk saya mengunjungi dan menemui mereka. Saya sayang mereka semua. Tak kuat. Namun, waktu.

Saya bercerita dalam beberapa poin ini, hanya untuk mengenang apa yang saya sudah lakukan. Bahasa saya hancur dan berantakan begini. Namun, saya suka, saya menulis, dan saya posting. Kawan, saya akan merindukanmu, jika arus politik ini tidak lagi berpihak pada saya. kemampuanku sendiri kan membawaku bertemu dengan kalian semua.

Sekian
Abd. Muhni Salam Daeng Gassing
Kaluku Lolo
Salam Semangat Selalu
Ditulis Selasa 26/4/2011, di tengah malam pukul 23.29 sendiri di kamar 11 Asrama Putra Induk STKS Bandung, ditemani segelas susu putih.


Selengkapnya...

Jonathan, New Friend From America

Hari ini, 19 April 2011, saya mengakhiri kegiatanku di sebuah rungan kecil berAC dengan sejumlah komputer tak berCPU ini, bertemu dengan seorang kenalan baru dari Amerika, Jonathan. Menyebut “than” dengan menempatkan ujung lidah tepat di antara gigi depan bagian atas dan bawah. Weird and strange. Itu yang selalu diucapkannya.


Kenapa bisa ketemu? Menurut Ibu Yety, pembina UKM Bahasa STKS Bandung, yang kebetulan saya pimpin, beliau bertemu Jonathan di angkot, dan berbincang dengan Jonathan. Jonathan ini orangnya supel dan mudah bergaul, menurut beliau. Jadi Ibu Yety mengajaknya ke UKM Bahasa untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman di UKM. Yah hanya sekedar share dengan Jonathan, tutur beliau.

Siapa aja yang datang? Kemarin itu yang datang ada Pak Indra, Ibu Yety, Ibu Loema, Mayang, Ria, Bambang, Yusup, Budi, Muhni, Umi, Iben, dan Jonathan. Yah, sedikitan tapi efektif. Itu yang selalu kita harapkan. Entah apa yang terjadi kalau saya tidak datang sore itu. Pasti nyesel, padahal di lain tempat organisasi yang saya Koordinir, yaitu Child Care Community mendapat kunjungan wartawan Pikiran Rakyat, yang ingin meliput kegiatan kami, tetapi saya tinggalkan demi sebuah pengalaman berbagi dengan bule periang ini.

Setelah selesai berdiskusi di kelas, ternyata Jonathan mempunyai Pekerjaan Rumah dari tempat kursus bahasa Indonesianya di Dago Pojok. Hari gini, kursus bahasa Indonesia,.. hmmm.. tetapi itulah yang terjadi dengan Jonathan, bule gaul dari Amerika ini. Saya diwawancarai oleh Jonathan. Jonathan menanyakan 5 buah pertanyaan yang berkaitan dengan cara orang Indonesia untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada orang lain. Dan salah satu pertanyaan yang saya ingat adalah, “bagaimana cara Anda untuk memberikan motivasi dalam budaya Anda kepada orang lain yang berlawanan jenis?”. Nah, bagaimana caranya saya menjelaskan kepada bule ini tentang budaya saya dalam memberikan motivasi. Yah saya jawab dengan lugas, sebaiknya tidak memberikan motivasi berdua saja, tetapi harus didampingi oleh orang ketiga. Jawaban saya ini sepertinya berbeda dengan jawaban orang lain yang diwawancarainya sebelumnya. Dia melanjutkan pertanyaannya bahwa apa yang harus dia lakukan ketika Stefany, istrinya, tidak berada di rumah, dan dia hanya bersama dengan pembantunya, agar dia tetap terlihat baik oleh tetangganya? Saya langsung lagi menjawabnya dengan membuatnya menjadi lebih santai dan nyaman berada sama untuk betah share. Saya menjawab yang pertama, pintu rumah harus selalu terbuka di siang hari, karena melihat keadaan rumahnya yang lumayan ramai lingkungannya dan tidak memberikan peluang kepada perampok ataupun pencuri, agar segala aktivitas yang terjadi di dalam rumah dapat terus terkontrol oleh tetangga. Yang kedua harus selalu kelihatan dari luar, kalau tidur maka Anda sebaiknya menyuruh pembantu Anda untuk keluar rumah atau bertetangga. Maka itu akan membuat Anda sedikit terhindar dari fitnah.

Kami berdiskusi di ruangan bahasa, sampai jam 6 sore. Waktu maghrib masuk. Dan saya harus kembali ke asrama. Di perjalanan ternyata saya dan dia juga searah rumahnya. Maka, saya melanjutkan ngobrol lagi, mengobrol tentang anak jalanan, perbandingan anak jalanan Amerika dan anak jalanan Bandung. Menarik dan banyak ilmu yang saya bisa dapat hari itu. Semoga akan menjadi awal yang baik dalam hidup ini. Menjadi sebuah pengalaman yang walaupun seumur jagung, namun akan tumbuh dan membuat penanamnya bangga.
Sekian
Kaluku Lolo
Abd. Muhni Salam Daeng Gassing
Selengkapnya...

Kamis, 21 April 2011

Malam sendu di balik AD/ART

Tadi malam, adalah malam berbuah sebuah cerita, cerita yang mampu membuat anak muda tersenyum tiada akhir sampai pagi. Cerita yang membuat kenangan menjadi indah. Cerita yang membuat yang pahit jadi manis, yang buram jadi kinclong, yang kotor jadi bersih, yang buruk jadi indah. Malam yang penuh dengan senyuman. Malam jum’at.



Kenangan dan cerita merupakan sesuatu yang harus selalu bersama. Jika kenangan tak diceritakan maka akan hanya jadi sebuah masa lalu yang tidak dinikmati orang lain, masa lalu yang tidak berkesan yang hanya kita yang tahu. Masa lalu yang membuatnya jadi simple dan sederhana. Namun, jika kenangan itu diceritakan, niscaya akan menjadi sebuah inspirasi untuk banyak orang menjadi sebuah bahan pertimbangan berpikir untuk banyak orang dan menjadi sumber ide untuk orang-orang yang kekurangan ide. Maka berceritalah, walaupun hanya lewat sebuah coretan yang takkan pernah hilang. Takkan pernah terlupa. Dan selalu berjejak. And this is my story.

Sebuah catatan simple kutemukan dalam komputerku, dan ternyata itu mengingatkanku untuk sebuah kata “BOHONG”. Sebuah kata yang takkan pernah kulakukan. Sebuah kata yang sangat tidak aku harapkan dilakukan orang lain pada saya. Karena saya tak suka. Hakikatku tak mengajarkan demikian. Fitrah. Kemudian saya teringat akan seseorang yang selama ini membuat waktu saya sedikit tersita untuk menemani dia “ngobrol” dan mendengarkan keluh kesah dan menemani kesenangannya. Ternyata sampai sekarang dia masih begitu, tetapi bukan apa yang disangka oleh anak muda sekarang sebagai sebuah kegiatan umum yang “normalnya” dilakukan oleh anak muda. Saya buka tipe seperti itu.

Dan akhirnya dia memutuskan untuk melihat keadaan saya sekarang di tanah jauh dari kediaman keluarga besarku. Membutuhkan sebuah masa yang panjang untuk sampai kesini. Perjuangan dahsyat. Saya akan tetap istiqomah dengan ini. Namun, tidak menutup kemungkinan itu akan ada sesosok peri yang akan menjadi sebuah penolong-penolong dalam kesendirian malam nan sepi ini. Malam sendu di balik rencana pembuatan AD/ART.

Selengkapnya...

Kamis, 14 April 2011

Hahaha... Indonesia Mini Begini

Ini hanya untuk blog saya tidak untuk yang lain. Pada saat teman-teman baca tulisan ini semangat saya sudah sangat meletup-letup ingin merubah Indonesia miniku. Indonesiaku yang sudah lama saya idamkan ingin merubah. Niatan ini sudah muncul sejak saya melihat adanya beberapa hal yang sangat tidak sesuai dengan idelisme saya. Yah saya sebagai seorang kampungan datang ke kota yang melihat sesuatu yang tidak biasan terjadi di “kampung” saya. Politik Kecurangan. Ini akan menjadi semakin menjadi-jadi ketika saya berada pada satu kondisi yang sangat membutuhkan dorongan moril dari orang-orang yang sebenarnya sepemikiran dengan saya.




Ini berawal dari saya melihat beberapa hal yang terjadi di “Indonesia Mini” saya ini memperdebatkan hal-hal yang tidak seharusnya diperdebatkan. Dan ini ternyata disadari juga oleh junior saya. Dia melihat hal ini dari sisi lain. Tidak rasisme. Dan memang itu yang saya harapkan dari dulu. Bukan ras yang membuat kita menjadi seperti ini. Bukan karena saya adalah anak siapa dan bersama anak siapa saya bergaul, tetapi itu karena kompetensi kita sendiri. Tanda-tanda kompetensi itu tidak muncul begitu saja. Itu sudah terlihat pada kesan pertama yang saya berikan kepada orang-orang yang sering kali menjustifikasi saya bahwa saya adalah “karena dia”. Sekalipun karena dia saya begini maka saya tidak akan pernah mengakui buah kesombongannya. Ini sangat jelas dari kata-kata orang yang sok pintar ini.

Junior saya itu ternyata sepemikiran dengan saya, dan orang yang mengatakan “karena dia” mudah-mudah bisa menyadari bahwa bukan ras yang mampu untuk menjadikan kita seperti sekarang ini. Yang penting dilakukan adalah sebuah komitmen. Dan saya sudah membuat itu dengan junior saya. saya disini mengatakan “junior” bukan berarti saya mengangkat kesenioran yang menjadi dasar saya mengatakan junior, tetapi untuk membedakan “dia” dengan “junior saya”. Karena mereka adalah dua karakter yang berbeda dan sangat perlu untuk saya perjuangkan dan sangat perlu untuk saya samakan pandangannya. Dia itu sudah out of order as a student. Junior saya membantu saya untuk menguatkan itu dengan membuat komitmen dengannya tentang hal ini. Kami siap memperjuangkan kebebasan dan kesamaan.

Saya sangat senang dengan munculnya banyak ide dari orang-orang yang tak terduga seperti ini. Mereka yang saya harapkan saja mampu untuk memberikan saya sebuah ide dan sesuatu yang perlu direalisasikan kadang-kadang malah menjadi sesosok yang sangat ingin saya hilangkan dari bumi ini. Karena idealis dan anarkis. Tidak cocok untuk hidup di “Indonesia Mini”. Kalau saja mereka akan menjadi sebuah korek yang akan membakar setumpuk kayu, maka saya juga akan memasukkan koreknya sebagai pemicu, supaya mereka bisa mengetahui bagaimana rasanya terbakar. Sekian.^^
Salam Semangat Selalu, Abd. Muhni Salam Daeng Gassing,
Kaluku Lolo


Selengkapnya...

Bintapku... Awal Masa Depan

Malam ini, minggu 10 April 2011, saya kembali tertegun memandangi foto-foto kegiatan saya seharian penuh, mulai dari berproses di Bimbingan Pemantapan Child Care Community, sampai acara jalan-jalannya di Taman Walikota Bandung. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dan bagaimana perasaan saya jika saya tidak datang. Sangat menyesal sekali. Saya pikir memang inilah jalannya berada di Bandung dengan tujuan utama menuntut Ilmu Kesejahteraan Sosial, dengan pengalaman sosial dengan ikut organisasi ini, sampai bergaul dan beraktivitas membagi tawa dengan orang-orang periang dan selaalu semangat dalam Child Care Community. Saya sengaja merekrut teman saya Muh. Ariev Setiawan (http://www.facebook.com/sebastianariev/) yang tentunya sangat semangat juga dalam berorganisasi sosial. Apapun itu yang jelas sosial. Inilah temanku yang satu ini.





Arief ini selalu prososial dan sikap altruismenya tinggi, sehingga sangat cocok saya jadikan teman organisasi dan teman sekamar yang supel dan periang. Ituah yang dibutuhkan Child Care Community atau tri-C begitu kami menyebutnya. Di Tri-C acara Bintapnya diisi oleh akang Ricky Luven, seorang penyiar radio nomor 1 di Bandung. Dia tidak tanggung-tanggung untuk datang ke STKS memberikan materi kepada kita semua secara gratis. Ilmunya tidak main-main, memperlihatkan cara berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Sangat menarik dan sangat bermanfaat. Applause for Kang Ricky Luven. Beliau ini konon penyiar Rama FM. Yang memang dari dulu sejak berumur 12 tahun punya cita-cita menjadi seorang penyiar terkenal. Kekuatan mimpi. Mimpi yang membawanya ke depan teman-teman Tri-C untuk berbicara dan memberikan motivasi untuk kit semua. Inspiring and Logic. We possible to apply it. Anyone. Sebuah pertemuan yang sangat singkat dengan segala keterbatasan dan dengan semangat maka Kamilah bagiannya.



Materi dan pengalaman luar biasa ini tidak hanya sampai disini, kami juga sampai di Taman Walikota Bandung. Di sana kami memulai dengan sebuah bahan persiapan Bounding, sebuah acara rekreasi dengan anak dampingan Tri-C di 3 spot yang selama ini menjadi wilayah kerja kami. Dimulai dengan mengidentifikasi link-link yang dimiliki oleh anggota Tri-C, sampai pengumpulan iuran wajib untuk anak-anak Tri-C sebagai modal awal dalam persiapan bounding ini. Ini sama sekali pure kerja anak Tri-C. Sangat hebat, membuat acara dengan 50 orang anak jalanan di salah satu wahana wisata out bound terkenal di Jawa Barat. Mudah-mudahan jadi nanti.

Kami saling berbagi pengalaman dan berusaha untuk saling mengerti. Ini sangat menarik. Tak pernah anak-anak setiap saat penuh dengan senyum. Beberapa foto yang di take tanpa sadar, semuanya menagndung unsur senyuman yang tidak dibuat-buat. Senyum yang ikhlas diberikan untuk Child Care Community. Saya berharap kebersamaan ini akan tetap ada dan selalu ada untuk Child Care Community.
By.Kaluku Lolo
Abd. Muhni Salam Daeng Gassing
Koordinator Umum Child Care Community



Selengkapnya...

Rabu, 23 Maret 2011

Udah Jamuran, Jaga lah

Lama rasanya saya tidak mengupdate tulisan yang ada di blog saya, lama saya tidak sampai ke beberapa sahabat yang mulai bisa bersahabat dengan saya, lama saya tidak menyapa orang-orang yang selalu bisa memberikan senyuman termanisnya untukku, lama saya tidak membalas beberapa komentar manis yang sangat konstruktif untuk saya dan kehidupan saya, saya RINDU ITUUU,,,!! dan sekarang saya akan berusaha untuk membangun itu kembali, SEMANGAT MENULIS LAGI!!!


Sumber gambar: http://mafiakecik.blogspot.com/


Sekarang waktunya untuk melihat ke depan, jangan lihat blog kamu ini yang sudah jamuran, dihinggapi lalat, dihidupi belatung, dan berbau asem kayak gini (lebayy..) tapi lihatlah apa yang bisa kamu lakukan hari ini. Hari ini kamu akan merasa bahagia jika kamu bisa melakukan apa yang menjadi keinginan dan impianmu selama ini....

dan selama ini saya ingin peringkat blog saya masuk 500.000 besar versi alexa rank, dan itu tidak akan bisa selesai jika kita hanya berpaut dan berkutat mengunjungi orang-orang yang biasa-biasa saja.. tapi kunjungi orang-orang yang luar biasa. maksudnya kunjungi orang2 yang tidak biasa mengunjungimu. tapi jangan mengabaikan yang sudah baik mengunjungimu...

pepatah yang tadi malam saya baca itu, "kamu akan mendapatkan lebih banyak teman dalam 2 bulan jika kamu yang mencoba tertarik kepada mereka, namun kamu akan mendapatkan yang lebih sedikit, jika kamu menunggu 2 tahun, untuk orang-orang yang tertarik pada kamu"...
sebenarnya simple, tapi penuh makna.. inilah yang terjadi pada hudupku, MUNGKIN. karena yah bukan yang mau naik limosin besama saya yang saya cari, tapi yang mau naik bis dengan saya ketika limonya rusak... yah mudah-mudahan apayang saya akan lakukan nanti akan sukses dan akan tetap ada di sampingku sampai saya mengatakan menyerah untuk berpijak di BUMi INI. SEKIAN
Selengkapnya...

Sabtu, 19 Februari 2011

Ikut Launching Buku La Tahzan For Student, La Tahzan For Teacher, dan Kuliah Gratis Di luar Negeri

2 hari yang lalu (15/2) saya dan teman saya, Mas Joko Setiawan, kembali mengunjungi pameran buku di Landmark Jalan Braga, Bandung. Kami sengaja ke sana karena memang sangat ingin bertemu langsung dengan penulis buku La Tahzan For Student. Baru kali ini saya sangat tertarik dengan launching buku, selain karena bukunya yang memang sangat bagus, saya juga sudah dapat buku sebelum launching. Jadi sudah bisa melihat wajah-wajah penulis sebelum melihat aslinya. Wah senang sekali saya bisa bertemu langsung.



Di acara itu kemarin ada Mbak Ami Mizuno, Mbak Henny Herwina Hanif, dan Mbak Ellnovianty Nine. Mbak-mbak yang hebat itu merupakan penulis buku La Tahzan For Student, dan ada juga mbak Ima, dan satu lagi (lupa namanya). Pokoknya keren pisan euy... hehe

Di sana kami juga sempat foto bareng dengan para penulis-penulis hebat itu. Kebetulan banget mas joko teman saya, sudah akrab dengan beliau di dunia maya. Jadi saya juga kecipratan deh... wah bagus yah punya teman yang punya banyak teman... dan pokoke seru deh kemarin...


Selengkapnya...

Rabu, 17 November 2010

G tau judulnya apa

Kemarin, 16 Nopember 2010, dengan keadaan yang sangat menyedihahkan. Telat bangun, pas bangun tidak ada makanan, uang tipis masih nunggu kiriman, dan kegiatan padat. Pagi-pagi itu saya bangun jam 8, jadi ketinggalan kuliah Teori Pekerjaan Sosial. Tidak apa-apa hanya tidak hadir satu kali. Lupakan. Jam 9 tepat saya mandi dengan air asrama yang begitu dingin. Dingin sekali. Setelah itu petualangan dimulai.


Jam 10, saya langsung menelpon Teh Rai. Teh Rai adalah pegawai sakti peksos yang bergelut di cluster anak jalanan. Kebetulan Teh Rai itu membimbing kami dalam melakukan intervensi ke anak jalanan di Laskar Volunteer. Jadi kami selalu berhubungan dengan beliau. Sangat ramah orangnya dengan sejuta senyum yang bisa dia berikan ke anak jalanan. Setelah menunggu di rumah temanku, karena kebetulan dia juga ikut ke rumah Si mantan anak jalanan yang mau belajar membaca, menulis, dan berhitung. Saya langsung ke depan rumah makan padang Pondok Kapau, tempat teh Rai menunggu. Setelah ketemu teh Rai, kami langsung ke rumah mantan anak jalanan itu. Oia, mantan anak jalanan ini umurnya 12 tahun, putus sekolah, tidak mau lagi sekolah karena malu. Hal ini berawal dari Sebuah kisah yang akan saya ceritakan di lain kesempatan.

Dalam mencari alamat di lorong, gang, dan sejenisnya memang tidak mudah. Kami harus nyasar dan bingung, namun kahirnya ketemu juga. Sesampainya di rumah calon klien ini, ternyata kliennya tidak ada di rumah, dia ada di tempat ngetren, ngetren ini adalah perlombaan merpati dengan membuat satu pancingan merpati lainnya tepat di depannya. Ini mainan sepupu Si calon klien saya ini. Setelah saya menunggu kurang lebih 1,5 jam sembari meminum jamuan dari bibinya calon klien ini, dia datang mengendarai sepeda motor milik sepupunya, anaknya bibi. Dia masuk ke rumah dan saya kenalan dengan dia. Ternyata dia itu anaknya bersih, berisi, dan ganteng. Tidak seperti anak jalanan. Saya langsung disuguhkan dengan sebuah kesempatan mempunyai pengalaman dengan anak ini. Seorang mantan anak jalanan. Saya akan mengajarinya calistung, dan dia mengajari saya bahasa Sunda. Hehe. Itu cuma sekedar penggugah dia dalam belajar. Rencananya Jumat besok saya akan mulai mengajar dia di rumah bibinya di Dipati Ukur. Do’akan yah semoga mengajar dia akan sukses seperti saya mengajar teman-teman jalanan yang lainnya.

Sekian^^


Selengkapnya...

Terima Kasih Telah Berkunjung Ke Blog Saya

"Magical Template" designed by Blogger Buster