Senin, 18 Oktober 2010

Training For Trainer

Kemarin saya ikut Pelatihan TFT atau Training For Trainer di GSS-C ITB bersama teman-teman Karisma ITB. Pada pelatihan itu saya menemukan banyak sekali materi dan ilmu yang sangat membantu saya dalam belajar dan memahami training. Ada beberapa materi dan pengetahuan baru yang sebenarnya akan membuat sayan menjadi lebih expert lagi dalam menjadi trainer.

Berikut salah satu materi yang saya dapat dari TFT, yang dibawakan oleh Kang Doddy yang sekarang sudah sukses di bidangnya. Tentunya materi ini dengan beberapa perubahan.

Filosofi dan Konsep Dasar Training
(Doddy E. T. –mantan Kadiv Training Karisma ITB)

Telah terjadi perubahan paradigma pendidikan di dunia dewasa ini. Semula tujuan dari pendidikan adalah mengalihkan seluruh pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun kemudian, karena kita sekarang hidup dalam zaman perkembangan pesat dari ilmu pengetahuan sehingga perubahan-perubahan yang terjadi sedemikian cepatnya, sehingga tujuan utama dari pendidikan pun bergeser dari sekedar “mengalihkan pengetahuan (mewariskan tradisi ilmu pengetahuan)” menjadi menumbuhkan dorongan dalam diri peserta didik untuk menimbulkan keinginan untuk melakukan proses penemuan sepanjang hidupnya terhadap apa saja yang memang dibutuhkannya untuk diketahui.


Maka sebagai konsekuensi lebih lanjut, maka pendidikan bukanlah dominasi anak-anak dan/atau remaja saja, sehingga pendidikan adalah kegiatan yang berkelanjutan sepanjnag hdup manusia. Hal ini sesuai dengan pepatah arab yang berbunyi “Tuntutlah Ilmu sejak dari buaian hingga ke liang kubur”.

Sebagai pekembangan lebih lanjut, maka berkembanglah andragogi sebagai salah satu pendekatan pendidikan. Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu andra yang berarti orang dewasa (laki-laki) dan agogos yang berarti memimpin. Secara terminologis, andragogi dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.

Penggunaan proses pendidikan atas dasar pendekatan andragogi sudah mulai dikembangkan di beberapa bagian dunia sejak beberapa dekade terakhir ini. Andragogi ini adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan manusia sebagai manusia, bukan sebagai robot atau wadah yang harus diisi oleh pihak yang berwenang. Secara umum, andragogi adalah sebuah model sistem belajar “feed back loop” atau gelung umpan balik. Langkah-langkah proses pendekatan andragogi adalah:
1. Menciptakan iklim untuk belajar;
2. Menyususn suatu bentuk perencanaan;
3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai;
4. Merumuskan tujuan belajar;
5. Merancang kegiatan belajar;
6. Melaksanakan kegiatan belajar;
7. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan, dan pencapaian nilai-nilai.

Pelatihan atau training adalah salah satu metodoligi pendidikan yang banyak diturunkan dari pendekatan pendidikan andragogi. Pelatihan atau training sendiri berarti suatu kegiatan yang menunjang berbagai fungsi atau peranan tertentu dalam masyarakat. Pelatihan atau training juga merupakan sebuah metodologi pendidikan yang menggunakan waktu singkat dan metode khusus.

Secara spesifik inilah ciri-ciri dari training:
1. Biasanya dilaksanakan dalam sebuah rangkaian yang runtut dalam waktu singkat, tetapi durasi penyampaian materi panjang dan padat, karena tuntutan akseerasi yang tinggi.
2. Biasanya tidak menyajikan berbagai macam tujuan muluk-muluk yang ingin dicapai (jika tujuannya terlalu banyak, bukan training, tetapi parade materi), hanya satu atau dua tujuan utama yang spesifik yang ingin dicapai dan seluruh tujuan pendukung diarahkan pada tujuan utama tersebut.
3. Akselerasi yang diharapkan pada peserta training tinggi, terutama akselerasi motivasi peserta.
4. Partisipasi peserta saat training diharapkan tinggi.
5. Pencapaian utama yang ingin dicapai adalah tergantung jenis trainingnya, yaitu:
a. Training jenis peningkatan skill, maka pencapaian utamanya adalah penguasaan keahlian atau skill melakukan sesuatu (misalkan menjadi seorang yang ahli dalam melakukan asesmen).
b. Training jenis peningkatan kualitas diri, maka pencapaian utamanya adalah peningkatan kesadaran dan motivasi untuk belajar lebih banyak lagi.

Salah satu alasan utama mengapa pelatihan menjadi sakah satu alternatif metodologi pendidikan terbaik saat ini adalah karena perubahan yang terus menerus terjadi pada masyarakat kita dan sekaligus menjadi tujuan dari pelatihan tersebut.

Namun selain pelatihan juga ada metodologi-metodologi pendidikan lainnya, seperti:
1. Mentoring
2. Sistem Pengajaran Klasikal (Kelas).
3. Mastery Learning
4. Kelompok-kelompok Diskusi

Sebagai bahan perbandingan, saya akan membandingkan antara mentoring dan training:
Mentoring
1. Rentang waktu lama, percepatan rendah
2. Dilakukan hanya jika waktu tersedia cukup
3. Penyampaian materi lebih tuntas dan lebih banyak
4. Menuntut kontinuitas penyampaian dan pembelajaran
5. Tidak benar-benar memerlukan follow up
6. Akan sangat bergantung pada karakter dan kemampuan menyampaikan dari mentornya.

Trainign
1. Rentang waktu pendek, percepatan tinggi
2. Dilakukan jika waktu yang tersedia sempit atau mendesak
3. Penyampaian materi tidak banyak, namun menggugah peserta untuk belajar lebih banyak lagi
4. Hanya dilakukan secara insidental
5. Akan lebih baik jika diberi follow up
6. Akan sangat tergantung dari pengkondisian yang diberikan saat training itu berlangsung.

Pelatihan atau training memang pekerjaan yang serius, perlu dan mempesona. Bukan cuma mereka yang ahli dan pintar ngomong yang punya hak dan bisa berkiprah dalam bidang ini. Jika kita kemudian bingung menghadapi banyak kesemrawutan yang ada, ada baiknya kita meluangkan sedikit waktu untuk mereknungkan kembali berbagai metode yang akan kita gunakan dalam program-program latihan, sehingga nantinya akan sama dan sebangun antara tujuan dan cara tersebut. Tidak ada istilah “kekurangan sumber” untuk memperkaya praktek-praktek pelatihan atau training di masa depan. Apakah kita akan menyumbangkan kebingungan baru atau menolong mencari penyelesaian?

”Harapan yang kuat terdiri atas visi yang kuat, keyakinan yang membaja, dan perencanaan yang matang

“Menuju Lembaga Training Karisma yang Kukuh”
GSS-C ITB—Bandung, 16 oktober 2010-10-16

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Telah Berkunjung Ke Blog Saya

"Magical Template" designed by Blogger Buster