Minggu, 31 Oktober 2010

Penom... Oi..oi...

Bulan ini, tepatnya tanggal 23, yang bertepatan pada hari Sabtu, acara penom dimulai dengan sebuah acara ceremonial yang dibuka langsung oleh Ibu Milly Mildawati. Ibu Milly didampingi oleh pak Nandang, selaku.... mengikuti acara pembukaannya dengan penuh kehikmatan. Pertandingan yang diperlombakan tahun ini yaitu Futsal, basket, volly, tennis lapangan, tennis meja, catur, dan bertambah satu lagi dari tahun lalu yaitu scrabble. Sampai acara pembukaan berakhir ditutup dengan sebuah DO’A supaya acaranya berjalan lancar.


Untuk pertandingan pembukaan itu diisi oleh teman-teman tunet dari Widyatama melawan teman-teman dari STKS. Dan kedua tim menggunakan penutup mata dengan bola yang diberi batu-batu kecil, yah supaya mereka dengar. Dan permainan itu berlangsung sangat seru dengan berbagai kelucuan-kelucuan yang muncul. Pertandingan berakhir setelah 2 kali 15 menit.

Pertandingan pertandingan selanjutnya pun tidak kalah menariknya, demi memperebutkan piala bergilir dari STKS Bandung untuk yang meraih medali paling banyak alias, juara umum. Setiap kelas memperebutkan itu sehingga berlomba-lomba untuk menjadi terbaik, dan tetap saja harus menjunjung tinggi sportivitas.

Pada kesempatan ini, saya hanya mencoba memaparka, sebenarnya bagaimana keadaan di lapangan ketika semua panitia berkumpul untuk bertanding dan waktu sholat sudah tiba. Apa sebenarnya yang mereka lakukan? Seharusnya semua peserta muslim mengikuti sholat dulu kemudian melanjutkannya kembali. Melanjutkan pertandingan atau memulai pertandingan baru. Hal ini terjadi dihampir semua cabang lomba.

Beberapa alasan yang saya dapat dari hasil wawancara singkat dengan teman-teman panitia dan peserta, umumnya mengatakana kalau pakaian yang mereka gunakan itu kotor atau mereka tanggung untuk meninggalkan pertandingan. Pertandingan yang sangat seru pastinya, menurut mereka. Nah, sekarang tinggal teman-teman yang mengambil kesimpulan, sebenarnya apa yang terjadi dan apa yang harus kita lakukan? Teman-teman semua tentunya sudah mengerti dan sudah paham apa yang saya maksudkan disini, dikaitkan dengan judul ini. OK
Sekian^^

Selengkapnya...

3 Acara kutinggalkan, Hanya karena 1 Alasan

Hari ini, teman-teman HMSS (Himpunan Mahasiswa Sulawesi Selatan di STKS) sudah pulang dari Cikole, melakukan acara pengkaderan yang sudah menjadi sebuah budaya di HIMA kami. Cikole juga dipilih oleh panitia, karena memang Cikole setiap tahun menjadi DTW untuk teman-teman. Saya juga tidak tahu, sebenarnya apa alasan logis yang mendorong teman-teman untuk tetap melaksanakannya disitu dan tetap disitu. Pada acara pengkaderan ini, mahasiswa STKS angkatan 2010 yang berasal dari Sulawesi Selatan, dibuatkan sebuah acara yang semacam outbond dan di sepanjang perjalanannya ada beberapa pos yang harus dilalui. Dan diselipkan beberapa materi yang sangat menarik, menurut saya. Namun pada pengkaderan kali ini, saya tidak ikut karena berapa hal.


Sumber Gambar dari Mbah Google


Hal pertama yang membuat saya tidak pergi ke acara pengkaderan itu adalah Japan Festival di UNAS Bandung. Acaranya mulai jam 9 pagi, tetapi saya bangun jam sembilan, dan baru beres semuanya jam 11.00. Bagaimana caranya saya bisa kesana, dan ikut pengkaderan. Tidak ikut acara pembukaan di aula lantai 3 STKS, padahal saya dipercaya untuk baca do'a, terpaksa saya alihkan ke sabahat saya Andi Muhammad Kamil Yamin, langsung saya SMS beliau beserta dengan konsep do'anya yang sudah saya catat di HP. Untung saya ada SMS, gratis, kalau tidak, bisa celaka. Tuhan masih memberi saya nikmat ini.

Hal kedua yang menjadi alasan yaitu, Sekolah Mentor Karisma ITB. Sekolah mentor juga dimulai pukul 9 pagi, dan tempatnya itu baru kali ini diadakan di STKS Bandung. Saya kaget membaca SMS saudara-saudaraku yang mengjak ikut itu, namun apa daya semua nomor mereka IM3, dan hanya punya SMS gratis buat telkomsel. Teman-teman semua maklum lah, sekarang ini tanggal tua. Hehe.. dan jadilah alasan itu untuk tidak itu, berantakan semuanya...

Satu-satunya kegiatan hari itu, 30 Oktober, yang saya ikuti adalah Lomba Scrabble STKS Bandung. Selain ikut lomba mewakili kelas 2C, saya juga sebagai panitia di Pekan Olahraga mahasiswa ini, jadi mau tidak mau harus tidak ikut ke Cikole. Saya sangat sedih karena saya sebenarnya sangat ingin membantu teman-teman untuk acara itu. Namun apa daya, saya hanya manusia biasa yang hanya bisa memilih. Memilih di antara sekian banyak pilihan yang semua bagus dan bermanfaat. Satu hal yang bisa saya katakan, inilah pilihanku dan teman-teman hargailah ini. Saya harap tidak ada yang memberikan cerita miring tentang saya. Dan kalaupun ada yang perlu diklarifikasi silahkan komentar.
Mohon Maaf yang sebesar-besarnya...

Salam Semangat Selalu
^^
Selengkapnya...

Sabtu, 30 Oktober 2010

SEMINAR PENELITIAN HIBAH

Postingan saya kali ini yaitu akan mengcopas artikel yang saya buat dalam rangka SEMINAR HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING STKS BANDUNG 2010. Check it out...

Teman-teman pembaca yang Budima—berbudi dan beriman—sudah tahu semua kan, kalau tanggal 26 Oktober kemarin, berlangsung Seminar Penelitian Hibah, yang dimenangkan oleh teman-teman kita, salah satu pasangan yang menang adalah Sri Rezeki Mardhayani yang berpasangan dengan Dini Fajar Yanti. Pada kesempatan ini saya akan mengangkat Profil ka’cici dan ka’dini, sapaan akrab beliau.




Judul penelitian mereka yaitu KAPASITAS KELUARGA DALAM MENANGANI MASALAH ANAK DENGAN KECACATAN DI DESA MEKARSARI KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG. Ka’cici mengambil masalah ini karena di daerah tersebut banyak sekali Anak Dengan Kecacatan (ADK) yaitu sebanyak 31 orang dan dalam kondisi keluarga yang kurang mampu. “Jadi kami ingin memotret fenomena itu”, ujarnya.

Hasil terbesar yang diperoleh dari penelitian itu, adalah kapasitas keluarga dalam menangani masalah ADK masih kurang, ditambah lagi dengan kondisi kemiskinan yang mereka alami dan ironisnya di sana itu ada organisasii yang menangani ADK, tetapi usaha mereka belum maksimal untuk meningkatkan kapasitas tersebut. Teman-teman semua sudah tahu kan, hasilnya. Menarik kan??

Perempuan yang lahir di Pontianak ini mengatakan untuk bisa sukses dalam meneliti sebenarnya tidak ada kiat khusus, yang penting adalah motivasi berprestasi, berusaha yang halal (termasuk tidak menyontek pas ujian) dan pastinya berdo’a kepada Allah SWT, Maha Pemilik Ilmu itu sudah cukup. Dan satu lagi, bertemanlah dengan orang-orang yang punya semangat tinggi dan mampu membangunkan kita saat kita terjatuh. Harapannya untuk kita semua yaitu berpikirlah alau kita bisa, maka dengan izin-Nya pasti kita bisa meraihnya, jangan takut untuk mencoba tantangan, dalam hal ini penelitian. Nah, kalau dari ka’Dini, ada satu hal yang penting untuk dilakukan, yaitu “Jangan Takut Bermimpi”, ka’Dini berharap agar teman-teman sekalian, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada khususnya penelitian seperti ini, karena penelitian itu asyik

Oia, teman-teman, kalau mau tau lebih jauh lagi tentang hasil penelitian beliau, teman-teman bisa langsung saya lihat di kumpulan hasil penelitian di Perpustakaan STKS Bandung.

Salam semangat selalu...
^^
Selengkapnya...

Jumat, 29 Oktober 2010

SEMINAR PENELITIAN HIBAH

Postingan saya kali ini yaitu akan mengcopas artikel yang saya buat dalam rangka SEMINAR HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING STKS BANDUNG 2010. Check it out...

Teman-teman pembaca yang Budima—berbudi dan beriman—sudah tahu semua kan, kalau tanggal 26 Oktober kemarin, berlangsung Seminar Penelitian Hibah, yang dimenangkan oleh teman-teman kita, salah satu pasangan yang menang adalah Sri Rezeki Mardhayani yang berpasangan dengan Dini Fajar Yanti. Pada kesempatan ini saya akan mengangkat Profil ka’cici dan ka’dini, sapaan akrab beliau.




Judul penelitian mereka yaitu KAPASITAS KELUARGA DALAM MENANGANI MASALAH ANAK DENGAN KECACATAN DI DESA MEKARSARI KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG. Ka’cici mengambil masalah ini karena di daerah tersebut banyak sekali Anak Dengan Kecacatan (ADK) yaitu sebanyak 31 orang dan dalam kondisi keluarga yang kurang mampu. “Jadi kami ingin memotret fenomena itu”, ujarnya.

Hasil terbesar yang diperoleh dari penelitian itu, adalah kapasitas keluarga dalam menangani masalah ADK masih kurang, ditambah lagi dengan kondisi kemiskinan yang mereka alami dan ironisnya di sana itu ada organisasii yang menangani ADK, tetapi usaha mereka belum maksimal untuk meningkatkan kapasitas tersebut. Teman-teman semua sudah tahu kan, hasilnya. Menarik kan??

Perempuan yang lahir di Pontianak ini mengatakan untuk bisa sukses dalam meneliti sebenarnya tidak ada kiat khusus, yang penting adalah motivasi berprestasi, berusaha yang halal (termasuk tidak menyontek pas ujian) dan pastinya berdo’a kepada Allah SWT, Maha Pemilik Ilmu itu sudah cukup. Dan satu lagi, bertemanlah dengan orang-orang yang punya semangat tinggi dan mampu membangunkan kita saat kita terjatuh. Harapannya untuk kita semua yaitu berpikirlah alau kita bisa, maka dengan izin-Nya pasti kita bisa meraihnya, jangan takut untuk mencoba tantangan, dalam hal ini penelitian. Nah, kalau dari ka’Dini, ada satu hal yang penting untuk dilakukan, yaitu “Jangan Takut Bermimpi”, ka’Dini berharap agar teman-teman sekalian, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada khususnya penelitian seperti ini, karena penelitian itu asyik

Oia, teman-teman, kalau mau tau lebih jauh lagi tentang hasil penelitian beliau, teman-teman bisa langsung saya lihat di kumpulan hasil penelitian di Perpustakaan STKS Bandung.

Salam semangat selalu...
^^
Selengkapnya...

Kamis, 28 Oktober 2010

STKS Bandung itu Apa Sich?

Saya menuliskan dan mengetik Informasi ini spesial untuk teman-teman semua. Di hari yang bersejaran ini, saya mengetik kembali dari hand out yang diberikan kepada saya saat sosialisasi di Aula lantai tiga STKS Bandung demi teman-teman semua. Demi Jayanya Pemuda-pemudi Tanah Air Indonesia. Seminar Sosialisasi itu dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2010 pukul 09.00. Berikut petikannya.

Verikut ini Pengumuman waktu kita disuruh ngumpul...


A. PENDAHULUAN
Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan di bawah Kementrian Sosial RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial. STKS berdiri sejak tahun 1964 sebagai peningkatan dari Kursus Kejuruan Sosial Tingkat Tinggi (KKST) dan berjangka waktu pendidikan selama 2 (dua) tahun, yang sebelumnya berbentuk Kursus Dasar Sosial A (KDSA) yang didirikan tahun 1957 dan berjangka waktu pendidikan selama 1 (satu) tahun. Sampai dengan tahun 1970, STKS Muda. Pada tahun 1971 Program Pendidikan STKS ditingkatkan dengan dibukanya program sarjana (S1). Dengan adanya ketentuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang dihapuskannya program sarjana muda, maka sejak tahun 1985 selain jenjang pendidikan S1, STKS juga menyelenggarakan program pendidikan jenjang Diploma III, kemudian jenjang pendidikan program Diploma IV dimulai sejak tahun akademik 1989/1990.

Sampai tahun 2009, jumlah lulusan STKS sebanyak 10.790 orang, terdiri atas lulusan program KDSA, KKST, Sarjana Muda, Diploma III, Sarjana (S1) dan Diploma IV, serta Pascasarjana (S2). Alumni STKS Bandung tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga internasional (UNHCR, UNICEF, UNDP, UNOCHA, dll.).

Pada tanggal 18 Januari 2001 status STKS sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dikukuhkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2001. Adapun Organisasi dan Tata Kerja STKS Bandung dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 24 PEG-HUK/2002, dan Peraturan menteri Sosial RI Nomor: 51/HUK/2006 tentang Statuta STKS Bandung.

Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 005/BAN-PT/Ak-II/Dpl-IV/XII/2005 tanggal 8 Desember 2005, tentang Hasil dan Peringkat Akreditasi untuk STKS Bandung adalah “A”.

B. VISI DAN MISI
Visi

Pada tahun 2010 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai Pusat Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknologi Pekerjaan Sosial.

Misi
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Pekerjaan Sosial
2. Melakukan Penelitian Kesejahteraan Sosial
3. Menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan sosial melalui Pengabdian kepada Masyarakat
4. Menyelenggarakan kerjasama dalam dan luar negeri.

Cukup dulu yah informasinya, nanti kita sambung lagi.
Salam Semangat Selalu Pemuda Indonesia...
Sekian^^

NB: ada video Profil STKS, klik disini!!!
Selengkapnya...

Minggu, 24 Oktober 2010

Menguping, ternyata Bermanfaat

Sekarang saya sedang duduk manis sambil online dan menguping sebuah pembicaraan yang sangat membangun dari seorang mahasiswa STKS. Seorang mahasiswa yang saya pikir loyal dan peduli kepada STKS. STKS kampus tercinta. Memang agak kurang etis dan kurang sopan jika saya begini dan begini, mendengarkan celoteh dan unek-unek orang, lalu menuangkannya dalam sebuah tulisan yang bisa diakses semua orang di seluruh dunia. Sebuah usaha, sebuah konspirasi, dan sebuah peryataan sikap yang menuju dan tertuju pada sebuah perubahan yang sangat sulit terjadi.


Sebuah Konspirasi, konspirasi yang tidak jelas dan menurut saya tidak bertujuan. Orang-orang yang peduli ini, jumlahnya ada 4 orang, mengkritisi dan mengomentari STKS habis-habisan, mulai dari mahasiswanya yang berlaku tidak sopan di kosan, dan sebagainya, sampai kepedulian lembaga kepada mahasiswa yang berbuat tidak sesuai dengan harapan masyarakat sekitar kampus. Mereka hanya mengeluarkan celotehnya di sini, dan berkoar-koar tidak jelas, dengan rencana akan menyampaikannya ke pihak Lembaga. Mudah-mudahan kesampaian.

Hanya sebuah wacana. Iya, kebanyakan mahasiswa sangat berani berbicara di belakang panggung, namun sama sekali tidak bernyali ketika dituntut untuk menyampaikannya secara terbuka dan langsung di depan lembaga. Sangat tidak bertanggung jawab. Ada apa yang terjadi sebenarnya? Mahasiswa takut atau ditakuti?

Untuk mahasiswa yang takut menurut saya itu wjar, karena arahnya memang wajar. Yang pertama takut diganggu nilainya, dan yang kedua mungkin takut dikeluarkan. Dan sebenarnya kedua hal inilah yang menakuti mahasiswa. Tidak ada kebebasan berpendapat lagi. Kebebasan berpendapat itu tidak ada, atau memang orang-orang tadi yang beraninya main di belakang?

Jangan seperti itulah, hal itu akan membuat dan menurunkan derajat mahasiswa. Kalau memang belum berani dan belum saatnya untuk menyampaikannya langsung kepada pihak yang bersangkutan. Sampaikanlah dulu kepada dirimu sendiri. Melalui buku harian mungkin atau bisa juga blog. Karena dengan menyampaikan, maka beban di dalam kepala kita akan berkurang dan akan menjado lebih ringan. Ini yang terjadi pada 4 orang tadi.

Mereka menyampaikannya pada orang yang saya anggap tidak tepat. Jika salah satu dari mereka berbicara, maka 3 orang lainnya akan menambahkan secara tidak jelas, dan bahkan memanas-manasi yang bicara tersebut, sehingga bisa saja maksud dan tujuan utama dari apa yang akan disampaiikan melebar menjadi sebuah masalah baru yang bisa saja menimbulkan sebuah perpecahan bagi yang mendengarnya. Dalam hal ini saya sebagai orang yang menguping pembicaraan mereka itu merasa tersinggung dengan beberapa bagian kata-katanya yang mengarah dan menjatuhkan Suku Makassar, Suku Saya. Untung saja, saya masih bisa menahan dan menganggap celotehan mereka sebagai buah dari kegagalan pendidikan yang selama ini mereka kenyam.

Mudah-mudahan mereka diberi kekuatan dan kemampuan untuk menyampaikan semua keluh kesahnya terhadap STKS dan keluah kesah masyarakat sekitar STKS yang mereka ketahui, langsung kepada pihak STKS. Saya harap dan saya do'akan mudah-mudahan mereka juga diberi pengetahuan agar tidak suka mengumbar sesuatu yang belum jelas dan belum pasti kepada siapapun dan membahasnya di tempat umum. Untung saja saya itu masih bisa menahan diri, dan tidak bertindak langsung disini. Kalau saya mengatakan bahwa suku saya itu baik, maka hal itu akan saya tampilkan dari diri saya. Dan jika saya melanggarnya, maka itu berarti saya meng-IYA-kan kata-kata orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.

STKS... oh... STKS....
Selengkapnya...

PSM Vs PERSIB

Kemarin 23 Oktober 2010, pukul 19.00 WIB, PSM Makassar akan bertanding melawan PERSIB Bandung dalam rangka Liga Super Indonesia di Stadion Siliwangi Bandung. Stadion ini, terletak berdekatan dengan Asrama Lontara asrama khusus anak-anak Sulawesi Selatan yang kuliah di Bandung. Jadi kemarin itu, asrama Lontara menjadi basecamp untuk para The Macz Man, yang notabene mahasiswa Sulawesi Selatan yang kuliah di Bandung. Dan ada juga yang datang langsung dari Makassar demi melihat Jagoannya beraksi di lapangan hijau Siliwangi Bandung.


Pada kesempatan ini, saya akan menuliskan tentang bagaimana perjuangan The Macz Man untuk menonton PSM Makassar. Awalnya mereka berkumpul di kampus tercinta STKS Bandung untuk bersama-sama berangkat ke sana. Mereka ngumpul sekitar jam 16.00, setelah Ashar. Dan langsung menuju basecamp Asrama Lontara. Dan baru menuju stadion sekitar jam 17.30. Saya yakin mereka tidak sholat lagi. Oia, Just Info buat teman-teman, kemarin saya tidak ikut menonton pertandingan itu, karena saya masih harus menyelesaikan tugas sebagai pembina Karisma ITB, di Lapangan Rumput Salman ITB, untuk Lingkar Ukhuwah. Baca Postingan ini untuk selengkapnya. Tulisan ini saya tulis langsung setelah mendengar cerita dari Sahabat saya Muhammad Arief Setiawan.

Sesampainya di Stadion Siliwangi, ternyata tempat yang sudah diincar, yaitu sudut kanan bekang sudah terisi, dan akhirnya para The Macz harus berada di posisi yang sangat rawan, yaitu di tengah-tengah para Viking dan Boboto. Maaf sebelumnya untuk kesalahan pada penulisan nama. The Macz memang minoritas di sana, namun semangatnya tidak akan pernah surut dan tidak akan pernah mati untuk selalu mendukung PSM Makassar.

Pertandingan berlangsung dengan cukp hangat dan suasana pendukung masih kondusif, meskipun beberapa cacian dari Viking sudah terdengar, namun itu masih dalam batas kewajaran. Para supporter dari tim manapun di Indonesia memang bermental seperti itu. Masih banyak yang susah diatur, namun tidak sedikit yang sudah profesional dan bersikap dewasa dalam mendukung para pemainnya.

Mungkin suasana mulai tegang saat Obiora, pemain PSM mencetak gol yang pertama ke dalam gawang PERSIB Bandung. Refleks semua pendukung PSM, berdiri dan bersorak. Skor menjadi 1-0. Viking merasa, gimana gitu, dan akhirnya mulailah para Viking melempar-lempar air dan batu-batu kecil ke arah The Macz Man. Untung saja, masih tidak terlalu parah, dengan munculnya Bomber yang memberikan pengamanan kepada The Macz Man. Bomber segera mengambil posisi berbaris di sekeliling The Macz Man, namun tetap saja ada yang melempar berbagai jenis material ke arah The Macz, sampai air kencing dalam botol pun ikut melayang dan menghambur ke arah para The Macz. Sungguh kejadian yang sangat tidak saya harapkan, dan menjadi alasan untuk saya selanjutnya tidak menonton pertandingan langsung di lapangan. Dan sampailah waktu istirahat. Setelah istirahat 15 menit, pertandingan dilanjutkan kembali.

Para Bomber dengan bijak menghalau kejadian itu, dan mulai berkurang, setelah Atep mencetak Gol dengan sebuah tendangan Penalty ke gawang PSM Makassar. Dan kedudukan sekarang menjadi 1-1. Mereka sudah mulai agak tenang dan lebih tenang dengan adanya Bomber. Sampai-sampai semua aktivitas mendukung PSM, terhenti. Korlap PSM pun yang berteriak-teriak mendukung PSM, disarankan untuk tenang saja, untuk menghindari keributan, dan agar emosi para supporter PERSIB bisa dikendalikan oleh Bomber.

Ketegangan itu kembali lagi terjadi setelah Wildansyah melakukan gol bunuh diri ke gawang PERSIB, dan itu berarti merubah kedudukan menjadi 2-1 untuk PSM. PSM unggul sampai peluit panjang ditiup oleh wasit. Tetap saja keadaan tidak profesional terjadi. Para Viking mendorong dengan emosi, namun masih bisa ditenangkan oleh Bomber. Para pendukung PERSIB Bandung, keluar lapangan terlebih dahulu dan baru selepas itu The Macz Man keluar. Setelah keluar dari pintu stadion, The Macz kembali diundang masuk melalui pintu utama untuk foto bareng dengan pemain PSM dan berbincang-bincang sekitar 30 menit. Dan barulah mereka semua pulang ke kosan ataupun asrama masing-masing.

Harapan saya untuk para supporter tim manapun, supaya bisa menghargai supporter pendatang, sehingga tidak terjadi hal-hal yang bersifat anarki dan kampungan. Biasakanlah menjadi seorang supporter tang sportif dan tidak emosional, sehingga pertandingan sepak bola di tanah air benar-benar bisa menjadi pemersatu dan pemererat hubungan silaturahmi antarpendukung. Sepak bola hanya salah satu wadah pemersatu, bukan satu-satunya. Dan janganlah jadikan wadah ini menjadi pemecah belah antarsuku dan antarsupporter di Indonesia. Bersikap dewasalah bersikaplah layaknya orang dewasa. Mudah-mudahan bermanfaat.
Sekian. Tetap jaya Sepak Bola Indonesia.^^

Selengkapnya...

Sabtu, 23 Oktober 2010

ITB - Angkot - STKS

Hari ini 23 Oktober 2010 saya tidak terlalu sibuk, karena saya meninggalkan asrama dan beraktivitas di luar asrama jam 15.00 sampai sekarang sekitar jam 21.00. Ini merupakan kegiatan rutin yang sudah ada di jadwal mingguanku. Sebuah daftar kegiatan yang tidak boleh saya langgar. Sebuah komitmen antara saya dan selembar kertas yang senantiasa tertempel di samping tempat tidurku. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hariku sesuai dengan jadwal itu memang kadang-kadang ada beberapa kegiatan yang membuat saya sampai pada titik jenuh yang sangat saya hindari. Sebuah keadaan yang sangat tidak saya harapkan. Dan hal ini terjadi hari ini.


Lingkar Ukhuwah, atau kegiatan rutin individu dalam sebuah kelompok kecil yang terdiri antara 5-10 orang yang berfungsi untuk bisa saling mengenal dan saling berbagi. Tadi sore, saya mengikuti panggilan akang yang memimpin LU itu, Kang Rino namanya. Kang Rino orangnya sangat ramah, dan baik sekali. Beliau sudah meng-SMS semua anggota LU, namun sangat sedikit yang mengkonfirmasi. Hal ini berakibat, bahwa hari ini dalam LU akan sangat sedikit yang hadir.

Saat LU dimulai, hanya saya dan kang Rino yang ada, Kang Rino yang bicara dan Saya yang mendengarkan. Dilanjutkan dengan tilawah beberapa ayat. Sementara saya tilawah, untung saja ada Indra yang menggenapkan jumlah kami menjadi 3 orang sampai acara Usai.

Setelah acaranya usai, saya pulang dari ITB, menuju ke STKS dengan menggunakan angkot Jurusan Dago-Kalapa, angkot yang paling sering saya pakai untuk ke ITB. Di atas angkot, saya mendapatkan sebuah ilmu lagi, sebuah ilmu hasil menguping dan hasil dari ketajaman pendengaran, sebagai seorang calon Pekerja Sosial Profesional. Ada 4 orang mahasiswa ITB, sepertinya. Alasan saya mengatakan bahwa dia itu mahasiswa ITB yang pertama, pakai baju yang ada tulisan ITBnya, yang kedua cara bicaranya lumayan berbobot dan dengan penggunaan bahasa seperti layaknya orang-orang pintar, tetapi bukan berarti mahasiswakampus lain tidak seperti itu, memang indikasinya mereka anak-anak ITB. Mereka membahas masalah ujian. Ujian itu katanya lebih baik tidak belajar daripada tidak tidur. Dia harus tidur supaya bisa berpikir. Sebuah kata-kata yang menurut saya merujuk ke mahasiswa teknik atau apalah yang masih ada hubungannya dengan hitung-menghitung. Mereka dengan gaya yang sangat pintar atau mungkin "sok pintar" menjelaskan alasannya masing-masing. Ada yang mengatakan supaya mereka bisa berpikir, ada juga yang mengatakan supaya dia dia terlihat meyakinkan dan yakin akan kemampuannya. Dan alasan yang 2 orang lainnya sudah tak terdengar olehku.

Sebuah percakapan yang sangat berbobot menurut saya untuk standar mahasiswa teknik dan sejenisnya. Namun, untuk ukuran jurusan-jurusan sosial, yang notabene matakuliahnya semuanya tulisan dengan buku setebal 10 cm tulisan semua tanpa ampun dan tak bergambar, lebih memilih untuk tidak tidur demi menghafal supaya dia bisa menulis, bukan berpikir. Dan seterusnya....

Sampainya saya di STKS, saya langsung online dengan hotspot yang lumayan...lumayan laload saya menuliskan kisah ini dan langsung di posting.

Lega rasanya memposting setelah 2 hari vakum.

Salam semangat selalu.^^
Selengkapnya...

Selasa, 19 Oktober 2010

Informasi Baru dari STKS Part 2

Lanjutan dari Informasi Baru dari STKS
Ada satu lagi, namanya LSP atau lembaga Sertifikasi Profesi, di sinilah teman-teman akan diuji kelayakannya untuk menjadi seorang pekerja sosial. Maka setelah lulus teman-teman semua akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus, yang pertama dari STKS dan yang kedua dari hasil sertifikasi.


Setelah lulus itu, kita akan menjadi pekerja sosial yang hanya bergelar SST(Sarjana Sains Terapan) yang bersifat sangat general. Hal ini digeneralkan karena memang hanya ada 2 jurusan, Jurusan Pekerjaan Sosial dan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Beberapa pertimbangan yang menyebabkan lulusan D IV hanya menjadi pekerja sosial generalis, karena 1. Ilmunya masih sangat tanggung, dalam artian masih sangat sedikit untuk menjadi seorang yang specialis; 2. Ilmu yang diperoleh di bangku D IV masih sangat terbatas dan belum khas pada satu konsentrasi tertentu; 3. Penempatan kerja pada saat lulus nanti tidak akan spesifik di tempat yang sesuai jurusannya, namun untuk jurusan yang general akan bisa beradaptasi di beberapa tempat kerja; 4. Materi yang diperoleh masih sangat dangkal.

Dalam merumuskan dan menyusun kurikulum tersebut itu menggunakan standar pada beberapa acuan peraturan tentang pekerjaan sosial. Dan semuanya itu ada di fotocopyan yang dibagikan kepada hadirin yang hadir, hanya dosen, mahasiswa hanya perwakilan kelas saja. Namun saya itu dapat juga, dan wakil dari kelas saya dapat juga. Sungguh beruntung saya ini.

Untuk angkatan 2009, tidak akan pernah merasakan yang namanya cepat lulus atau kurang dari 4 tahun. Harus 4 tahun. Dan bisa saja lebih. Sungguh kasihan. Kenapa begitu? Karena angkatan 2009 ini kesannya tergantung dan terasing. Kurikulum yang digunakan tidak sama dengan angkatan 2008 dan 2010. Jadi tertutup kemungkinan untuk mengambil ke atas dan mengambil mata kuliah yang tertinggal. Untuk yang tertinggal bisa saja, tetapi akan disesuaikan dengan mata kuliah yang mirip, bukan sama. Ini akan sangat membuat mahasiswa angkatan 2009, merasa terasing dan merasa gimanaaa.. gituuuu....

Untuk angkatan 2010, bisa lulus dalam jangka waktu 3,5 tahun, dengan syarat-syarat mereka harus memiliki IPK di atas 3,0. Dengan semboyan Lebih cepat lebih baik hehehehe mereka akan menjadi semangat dan menjadi lebih tekun lagi belajar dan mengeluarkan semua kemampuannya untuk menjadi yang terbaik.

Semoga Sukses STKS
Dan Salam Semangat Selalu
Selengkapnya...

Informasi Baru dari STKS

Bru saja, jam 09.00 tadi pagi, kami (Angkatan 2009 dan 2010) diundang oleh Lembaga (STKS) untuk mengikuti Sosialisasi Kurikulum 2009 untuk angkatan 2009 dan 2010. Di aula lantai 3 sosialisasi itu dilaksanakan. Dan dihadiri oleh pegawai STKS, Dosen, dan beberapa petinggi STKS, diantaranya Ketua STKS, Puket 1, dan Kepala BAAK yang duduk di depan, namun beberapa pejabat lain hanya duduk di bawah sebagai peserta.

Pada kesempatan pertama Pak Wawan, sapaan akrab untuk Ketua STKS, Wawan Heryana, menjelaskan bahwa sekarang status untuk STKS itu masih tetap Pendidikan Profesi Pekerjaan Sosial, bukan Akademik. Sehingga materi-materi yang diajarkan lebih bersifat praktisi, bukan keilmuan. Dalam pengaplikasian ilmu pekerjaan sosial bisa tepat guna dan bisa tepat sasaran. Dalam hal ini, harus sesuai dengan disiplin ilmu Pekerjaan Sosial.

Sesuai dengan keputusan yang baru, saya juga tidak tahu dari mana keputusan itu, mungkin saja saya tidak mendengarnya tadi, yang jelasnya menghasilkan dan meruntuhkan mosi dan issue yang berkembang dalam masyarakat kampus STKS bahwa, untuk angkatan 2009 dan seterusnya, akan menempuh pendidikan selama 5 tahun, termasuk sertifikasi. Hal ini jelas dibantah oleh pak Ketua STKS, dan menyatakan bahwa informasi resmi dari lembaga adalah sah, sehingga beliau dengan tegas menyatakan bahwa, pendidikan hanya ditempuh dalam kurun waktu VIII semester atau VII semester, dengan pertimbangan yang sangat logis.

Dalam kurikulum baru, penyusunan Karya Ilmiah Akhir itu, bisa diselesaikan dalam semester VII, karena memang sudah dilakukan dan diadakan penelitian-penelitian untuk anak 2010, dan 2009 tidak berlaku, karena tidak bisa mempercepat dengan mengambil ke atas.

Untuk sertifikasi, akan dilakukan oleh satu badan khusus dari Kementrian Sosial Republik Indonesia, namanya Badan Akreditasi Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial (BALPKS), kalau tidak salah, dan badan ini akan memberikan sertifikat sebagai seorang Pekerja Sosial yang sudah lulus di Lembaga Pendidikan Kesejahteraan Sosial.
Bersambung...

Selengkapnya...

Gengsi Overload, WAH...!!!

Hari ini, 18 Oktober 2010, saya mulai kuliah, dan seperti kebiasaan saya, Tas besarku kubawa. Di dalam tas itu saya membawa semua jenis barang yang mungkin akan berguna di waktu-waktu yang tidak terduga. Payung misalnya. Payung saya itu beukuran kecil, ukuran satu oranglah. Dan saya beli di Borma, harganya sudah lupa. Dst.
Payung saya itu berwarna biru dengan motif kotak-kotak dengan garis hitam yang dikombinasi dengan putih. Gagangnya besi dan pegangannya dari plastik yang dicat seperti kayu, dengan tali 10 cm terlipat dua sebagai gantungan atau mungkin juga Cuma hiasan. Dst.

Saya kuliah dari jam 07.00 di jadwalnya namun baru mulai jam 08.05, dan termasuk sudah cepat itu, biasanya lebih telat lagi. Setelah kuliah sampai jam 09.30, saya langsung online di lab. Komputer, yang lebih tepatnya saya bilang sebagai warnet murah yang ada di dalam kampus. Saya online sampai jam 12.00 bersama senior saya Alamsyah, sampai masuk waktu Dzuhur. Setelah Dzuhur hal ini dimulai.

Setelah sholat saya dan senior saya langsung pulang dengan keadaan hujan. Keadaan itu memaksa saya mengeluarkan payung kecilku. Seniorku malu untuk menggunakannya, namun sepertinya terpaksa dan tetap saja kami berjalan keluar ke gerbang melintasi jalan keluar kampus menyusuri lapangan yang besar dengan perasaan malu menggunakan payung saat hujan.

Gengsi semacam ini sangat mengganggu kehidupan anak muda sekarang, khususnya saya ya. mungkin saja orang lain tidak. Saya sangat tidak setuju dan sependapat untuk gergengsi-gengsian dalam hal yang sangat sepele seperti ini. Karena hal ini akan membuat mental kita jatuh dan tidak lagi bermental pesaing. Itulah yang terjadi. Banyak hal-hal yang seharusnya tidak kita malu, namun kita malu dalam melakukan itu. Dan ada juga yang seharusnya kita malu, namun kita tidak malu melakukannya, pacaran misalnya.

Memakai payung merupakan hal yang sangat sepele dan sangat membantu kita agar kita tidak basah, apalagi di dalam tas saya itu, ada barang elektronik yang bisa saja rusak jika kehujanan. Sangat sensitiv dan sangat anti-air. Oleh karena itu, saya mengaharapka kepada teman-teman semua, kalau gengsi itu sebaiknya dikurangi atau dihilangkan saja untuk hal-hal yang tidak penting. Dalam hal ini, tempatkanlah gengsimu sesuai dengan tempatnya dan seharusnya.
Semoga semuanya baik-baik saja.^^

Selengkapnya...

Senin, 18 Oktober 2010

Training For Trainer

Kemarin saya ikut Pelatihan TFT atau Training For Trainer di GSS-C ITB bersama teman-teman Karisma ITB. Pada pelatihan itu saya menemukan banyak sekali materi dan ilmu yang sangat membantu saya dalam belajar dan memahami training. Ada beberapa materi dan pengetahuan baru yang sebenarnya akan membuat sayan menjadi lebih expert lagi dalam menjadi trainer.

Berikut salah satu materi yang saya dapat dari TFT, yang dibawakan oleh Kang Doddy yang sekarang sudah sukses di bidangnya. Tentunya materi ini dengan beberapa perubahan.

Filosofi dan Konsep Dasar Training
(Doddy E. T. –mantan Kadiv Training Karisma ITB)

Telah terjadi perubahan paradigma pendidikan di dunia dewasa ini. Semula tujuan dari pendidikan adalah mengalihkan seluruh pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun kemudian, karena kita sekarang hidup dalam zaman perkembangan pesat dari ilmu pengetahuan sehingga perubahan-perubahan yang terjadi sedemikian cepatnya, sehingga tujuan utama dari pendidikan pun bergeser dari sekedar “mengalihkan pengetahuan (mewariskan tradisi ilmu pengetahuan)” menjadi menumbuhkan dorongan dalam diri peserta didik untuk menimbulkan keinginan untuk melakukan proses penemuan sepanjang hidupnya terhadap apa saja yang memang dibutuhkannya untuk diketahui.


Maka sebagai konsekuensi lebih lanjut, maka pendidikan bukanlah dominasi anak-anak dan/atau remaja saja, sehingga pendidikan adalah kegiatan yang berkelanjutan sepanjnag hdup manusia. Hal ini sesuai dengan pepatah arab yang berbunyi “Tuntutlah Ilmu sejak dari buaian hingga ke liang kubur”.

Sebagai pekembangan lebih lanjut, maka berkembanglah andragogi sebagai salah satu pendekatan pendidikan. Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu andra yang berarti orang dewasa (laki-laki) dan agogos yang berarti memimpin. Secara terminologis, andragogi dapat diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar.

Penggunaan proses pendidikan atas dasar pendekatan andragogi sudah mulai dikembangkan di beberapa bagian dunia sejak beberapa dekade terakhir ini. Andragogi ini adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan manusia sebagai manusia, bukan sebagai robot atau wadah yang harus diisi oleh pihak yang berwenang. Secara umum, andragogi adalah sebuah model sistem belajar “feed back loop” atau gelung umpan balik. Langkah-langkah proses pendekatan andragogi adalah:
1. Menciptakan iklim untuk belajar;
2. Menyususn suatu bentuk perencanaan;
3. Menilai atau mengidentifikasikan minat, kebutuhan dan nilai-nilai;
4. Merumuskan tujuan belajar;
5. Merancang kegiatan belajar;
6. Melaksanakan kegiatan belajar;
7. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan, dan pencapaian nilai-nilai.

Pelatihan atau training adalah salah satu metodoligi pendidikan yang banyak diturunkan dari pendekatan pendidikan andragogi. Pelatihan atau training sendiri berarti suatu kegiatan yang menunjang berbagai fungsi atau peranan tertentu dalam masyarakat. Pelatihan atau training juga merupakan sebuah metodologi pendidikan yang menggunakan waktu singkat dan metode khusus.

Secara spesifik inilah ciri-ciri dari training:
1. Biasanya dilaksanakan dalam sebuah rangkaian yang runtut dalam waktu singkat, tetapi durasi penyampaian materi panjang dan padat, karena tuntutan akseerasi yang tinggi.
2. Biasanya tidak menyajikan berbagai macam tujuan muluk-muluk yang ingin dicapai (jika tujuannya terlalu banyak, bukan training, tetapi parade materi), hanya satu atau dua tujuan utama yang spesifik yang ingin dicapai dan seluruh tujuan pendukung diarahkan pada tujuan utama tersebut.
3. Akselerasi yang diharapkan pada peserta training tinggi, terutama akselerasi motivasi peserta.
4. Partisipasi peserta saat training diharapkan tinggi.
5. Pencapaian utama yang ingin dicapai adalah tergantung jenis trainingnya, yaitu:
a. Training jenis peningkatan skill, maka pencapaian utamanya adalah penguasaan keahlian atau skill melakukan sesuatu (misalkan menjadi seorang yang ahli dalam melakukan asesmen).
b. Training jenis peningkatan kualitas diri, maka pencapaian utamanya adalah peningkatan kesadaran dan motivasi untuk belajar lebih banyak lagi.

Salah satu alasan utama mengapa pelatihan menjadi sakah satu alternatif metodologi pendidikan terbaik saat ini adalah karena perubahan yang terus menerus terjadi pada masyarakat kita dan sekaligus menjadi tujuan dari pelatihan tersebut.

Namun selain pelatihan juga ada metodologi-metodologi pendidikan lainnya, seperti:
1. Mentoring
2. Sistem Pengajaran Klasikal (Kelas).
3. Mastery Learning
4. Kelompok-kelompok Diskusi

Sebagai bahan perbandingan, saya akan membandingkan antara mentoring dan training:
Mentoring
1. Rentang waktu lama, percepatan rendah
2. Dilakukan hanya jika waktu tersedia cukup
3. Penyampaian materi lebih tuntas dan lebih banyak
4. Menuntut kontinuitas penyampaian dan pembelajaran
5. Tidak benar-benar memerlukan follow up
6. Akan sangat bergantung pada karakter dan kemampuan menyampaikan dari mentornya.

Trainign
1. Rentang waktu pendek, percepatan tinggi
2. Dilakukan jika waktu yang tersedia sempit atau mendesak
3. Penyampaian materi tidak banyak, namun menggugah peserta untuk belajar lebih banyak lagi
4. Hanya dilakukan secara insidental
5. Akan lebih baik jika diberi follow up
6. Akan sangat tergantung dari pengkondisian yang diberikan saat training itu berlangsung.

Pelatihan atau training memang pekerjaan yang serius, perlu dan mempesona. Bukan cuma mereka yang ahli dan pintar ngomong yang punya hak dan bisa berkiprah dalam bidang ini. Jika kita kemudian bingung menghadapi banyak kesemrawutan yang ada, ada baiknya kita meluangkan sedikit waktu untuk mereknungkan kembali berbagai metode yang akan kita gunakan dalam program-program latihan, sehingga nantinya akan sama dan sebangun antara tujuan dan cara tersebut. Tidak ada istilah “kekurangan sumber” untuk memperkaya praktek-praktek pelatihan atau training di masa depan. Apakah kita akan menyumbangkan kebingungan baru atau menolong mencari penyelesaian?

”Harapan yang kuat terdiri atas visi yang kuat, keyakinan yang membaja, dan perencanaan yang matang

“Menuju Lembaga Training Karisma yang Kukuh”
GSS-C ITB—Bandung, 16 oktober 2010-10-16

Selengkapnya...

Jumat, 15 Oktober 2010

Konspirasinya sudah Jelas belum yah

Dalam kehidupan mahasiswa, kehidupan berbeda pendapat memang sangat lazim dan sudah bukan barang baru lagi, sehingga apa yang terjadi dalam sebuah kehidupannya merupakan warisan dari seniornya. Bisa saya bilang kurang dari 1% yang mampu membuat sebuah perubahan yang signifikan dalam dunianya. Mereka biasanya hanya melanjutkan dari kebiasaan seniornya.

Teman-teman mahasiswa yang mengikuti tradisi itu sebenarnya sudah cukup bagus dalam menjalankan Trah pemerintahan yang dijalankan sama seniornya. Namun, tentunya ini sangat ironis apabila semuanya itu dicaplok dan dijalankan dengan statis, tanpa dinamika dan tanpa ART. Itu namanya tidak kreatif. Kalau berpikir kreatif itu ada pada stage yng dirasa tidak akan mengguncang stabilitas keadaan kampus dan mahasiswa maka saya rasa itu sah-sah saja.

Namun dalam hal ini, sebuah rencana yang mampu untuk merubah sebuah kebiasaan atau rencana sosial dengan membuat rencana sosial lain yang akan mengganggu stabilitas dengan persekongkolan dalam sebuah organisasi, saya sebut sebagai sebuah konspirasi.

Perilaku ini sering terlihat dari adanya beberapa kecurigaan dari seseorang atau sekelompok orang terhadap satu gerakan yang dilakukan oleh organisasi atau kelompok orang tertentu. Gerakan ini sering-sering dirahasiakan dengan merekrut orang-orang yang bermotivasi kuat dan masih berkeinginan kuat untuk melakukan sebuah perubahan.

Perubahan yang saya maksud di sini adalah sesuatu yang tidak mengenakkan. Seperti cerita The Shawshank Redemtion, ada sesuatu yang memberatkan suatu kelompok lain. Gerakan ini sangat terstruktur dengan sebuah sistem penggerak yang sangat menawan, menurut saya. Diperlukan seorang atau sekelompok redemtor, atau pembebas, dan orang-orang ini harus punya satu pemikiran yang sama dengan melawan kekuatan yang berkuasa, untuk menggagalkan konspirasi. Dan ini sudah sangat mengkhawatirkan untuk saya. Dan mudah-mudahan issue yang saya dapat ini bukan kebenaran uang diangkat sebagai sebuah pembenaran yang benar-benar tidak benar, menurut saya.

Mudah-mudahan saya tidak mengalami ini, namun, sepertinya suasana itu mulai terasa dan tercium dalam keheningan dan kesunyian suasana hati seorang calon pekerja sosial profesional yang sensitive. Semoga pesan ini tersampaikan dengan utuh kepada semua calon orang-orang yang akan melakukan konspirasi. Konspirasi itu baik, namun sebaiknya tidak dilakukan.

Salam Semangat Selalu
Selengkapnya...

Rabu, 13 Oktober 2010

Kongres Nasinal FMKI Part 2

Seperti potingan sebelumnya, saya akan menjelaskan dan memaparkan kepada teman-teman semua, betapa serunya Kongres Nasional FMKI di STSN kemarin.
Pertanyaan kedua dari Alamsyah, beliau menanyakan tentang folosofi dari logo FMKI selama ini. Berikut logonya.

Pertanyaannya lagi ada yang tentang juri pada saat olimpiade PTK, katanya harus yang berkompeten. Ada lagi tentang kepengurusan FMKI yang selalu terkendala jarak, sebaiknya FMKI menjadi mediator dalam hal transportasi.

Jawaban dari Setyo, sebenarnya filosofi dari logo tersebut belum ada, dan dia mengharapkan ada sumbangan pemikiran dari teman-teman ke depannya untuk bisa memberikan saran-saran tentang makna dari logo tersebut, untuk sementara ini, logo itu sifatnya sementara dan belum permanen. Dan untuk hal transportasi itu masih menjadi kendala bersama yangg harus bisa dipecahkan dan sama-sama dipikirkan.
Selanjutnya pertanyaan dari STAN, saya lupa namanya, yang jelas dia menanyakan bahwa sekarang itu posisi FMKI akan dikemanakan dan akan dibawa kemana? Hal ini sangat perlu untuk dipahami dan diketahui oleh seluruh anggota FMKI.
Jawaban Mas Setyo yaitu FMKI ini merupakan organisasi kemahasiswaan tertinggi yang ada di di seluruh PTK di Indonesia, dan organisasi ini patut kita kembangkan dan kita banggakan. FMKI akan menjadi mediator kita dalam berhubungan dengan APTKI yang langsung berada di bawah Mendiknas.

Dan ada satu hal yang seru nih, pada saat presentasi LPJ O-PTK oleh STIP, sempat ada beberapa pertanyaan yang menyinggung masalah perseteruan antara mahasiswa IPDN dan STIP pada saat olimpiade. Penanya menanyakan bahwa kenapa sampai ada kesan bahwa STIP itu memiliki sifat arogansi kedaerahan. Ini sangat memperburuk citra PTK, karena ini akan membawa dampak yang tidak baik. Namun, Alhamdulillah masalah ini sudah diselesaikan oleh FMKI dan mendamaikan keduanya dan tidak akan ada lagi kelanjutannya. Mudah-mudahan saja akan segera berakhir.
Dari STIP mengklarifikasi masalah ini, bahwa memang ada kesalahpahaman, dan dari pihak STIP sendiri meminta maaf atas kejadian tersebut. Dan sebaiknya menjunjung tinggi tema dari O-PTK kemarin yaitu Peace, Friendly, Recpect, and Sportif.
Yang disoroti tentang Olimpiade PTK juga adalah waktu pelaksanaan yang sangat sempit yang sangat mengganggu kondisi dan kenyamanan dalam bertanding. Salah satu atlet dalam O-PTK kemarin menjelaskan bahwa, saat mereka harus main pada siang hari, terkadang harus main lagi pada malam harinya sehingga akan menyebabkan kodisi yang belum fit dalam bertanding lagi membuat prestasi dan performance tidak maksimal.
Dari pihak STIP memaparkan bahwa waktu kosong untuk mahasiswa umumnya hanya sabtu dan minggu, sehingga acaranya terkadang dilaksanakan 2 hari saja. Pertimbangan kedua juga menyatakan bahwa asrama dan pemondokan yang ada di dalam kampus biasanya ada IB (Ijin Bermalam) hanya pada Sabtu dan Minggu saja, sehingga hanya hari-hari itu yang memungkinkan untuk bermalam para peserta olimpiade. Dan asrama juga sudah sangat padat.

Selanjutnya ada acara makan siang, namun sepertinya hal ini tidak perlu saya ceritakan, karena hal ini sangat sentitiv untuk dibicarakan.
Setelah itu ada presentasi dari STPN dan beberapa diskusi, sholat, dan snack.
Di akhir acara diadakan pemilihan ketua FMKI yang baru untuk periode kepengurusan 2010-2011. Pemilihan ini sangat menegangkan. Begini ceritanya. Teman-teman harap maklum ya, saya tidak pandai memaparkan kejadian sedemikian rupa sehingga sangat dan dapat dipahami dengan baik, namun paling tidak teman-teman bisa mengetahui sedikit dari proses ini.
Pada saat pemilihan, Mas Setyo menawarkan untuk setiap PTK memberikan usulan calon. Maka muncullah tiga calon yang disepakati, Alamsyah-STKS, Rangga-STPN, dan Agus Fredi-STAN. Maka dipilihlah. Namun, Agus Fredi mewakili STAN angkat bicara dan mencalonkan Alamsyah dari STKS karena beberapa pertimbangan salah satunya karena sekarang dia menjabat sebagai Presiden mahasiswa, takutnya salah satunya terbengkalai. Tiba-tiba Rangga juga bicara, di mengatakan ketidak siapannya dengan berbagai alasan, namun tetap saja didukung oleh anak-anak Jogja dengan alasan satu-satunya calon dari wilayah timur, dan saatnya wilayah timur yang memimpin. Alamsyah juga bicara, dia mengatakan bahwa jika mereka tidak siap maka saya (Alamsyah) juga tidak siap. Maka mereka pun beradu argumen dan menyatakan bahwa, ketiganya harus tetap maju dengan konsekuensi yang sudah dipertimbangkan. Maka dipilihlah ketiganya, mereka memilih dengan syarat 1 PTK, 1 suara. Maka dalam hal ini yang berhasi menduduki peringkat 1 yaitu Rangga dengan perolehan suara 9 PTK, Agus 5 PTK, dan Alamsyah 2 suara. Semuanya sepertinya sudah terbaca. Dan sekarang Selamat untuk Saudara Rangga dari STPN yang memimpin FMKI untuk periode 2010-2011, semoga bisa berjalan lancar dan tetap jaya. Amin
Sekian


Selengkapnya...

Minggu, 10 Oktober 2010

Kongres Nasional FMKI



Kemarin 9 Oktober 2010, Saya, Alamsyah, Adhyatma, Andi Cipta Prawira Putra, dan Muh. Arief Setiawan, menghadiri Kongres Nasional Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia di Sekolah Tinggi Sandi Negara. Di STSN ada 16 PTK yang hadir yaitu STKS, STSN, STAN, STIS, AMG, STIP, ATK, MMTC, STPN, STP NUSA DUA, AKIP, STEM, STP, STTN, POLTEKKES DAN STTD. Masing-masing PTK seharusnya mengirimkan 3 orang peserta, namun ada juga yang lebih, termasuk STKS, dalam hal ini mengirimkan 5 orang.
Pada pertemuan kemarin diagendakan ada 4 rangkaian acara, yang pertama pembukaan, kemudian presentasi LPJ FMKI periode 2009-2010, Presentasi LPJ Olimpiade PTK, dan Pemilihan ketua FMKI baru periode 2010-2011.


Acara Pembukaan
Pada acara pembukaan ini, ada berapa rundown acara yang sebaiknya saya sampaikan supaya teman-teman semua tahu dan bisa membayangkan padatnya acara Kongres Nasional itu.

Susunannya itu:
1. Perkenalan PTK
2. Sambutan Ketua Senat STSN
3. Sambutan Ketua FMKI 2009-2010
Pada Sambutannya, Setyo menjelaskan bahwa FMKI itu merupakan Organisasi tertinggi di PTK. Jadi posisinya akan lebih tinggi dari BEM atau senat atau apapun itu yang menjadi organisasi di kampus masing-masing. Kedua, mengingat kita itu dibiayai oleh pemerintah, dan mendapat subsidi dari pemerintah, maka kita sebaiknya dan seharusnya berperan aktif dan mampu melahirkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.
4. Sambutan Pimpinan STSN
Pada sambutannya, beliau menjelaskan tentang PP. No. 66 Tahun 2010, yang menjadi jawaban atas UU No. 9 Tahun 2010. Dan kita juga ditekankan untuk senantiasa menanggapi issue-issue strategis seperti peraturan-peraturan yang berkaitab dengan kedinasan, dan sebaiknya kita menggunakan FMKI sebagai wadahnya. Beliau juga membuka acaranya dengan resmi.
5. Istirahat dan dilanjutkan dengan LPJ FMKI

LPJ FMKI 2009-2010
Saat LPJ FMKI, Setyo melemparkan beberapa pernyataan kepada audience untuk ditanggapi dan memberikan usulan yang baiknya itu seperti apa. Berikut beberapa Issuenya:
1. Berkenaan dengan PTK EXPO dan OPTK
2. Pengusulan struktur organisasi FMKI
3. Menggunakan bagian Sosial dan Pengkajian Strategis
4. Lambang FMKI yang belum pasti dan belum ada filosofinya

Berbagai macam pertanyaan dan pernyataan muncul dari peserta
1. AMG
Dari AMG menanyakan tentang kejanggalan yang ada pada laporan keuangan yang dipaparkan oleh Bendahara FMKI, Martha, bahwa adanya anggaran sebesar Rp500.000,00,- yang tidak dijumlahkan dengan jumlah pemasukan yang akan dikurangkan dengan pengeluaran.
jawab: Martha, memberikan jawaban yang simple dengan meminta maaf bahwa di salah dalam memasukkan perhitungan. Dan sebenarnya masih ada lagi dana sumbangan yang masuk tetapi tidak jelas dari mana datangnya.

Berikut Foto Martha



Bersambung... dah ngantuk banget...


Selengkapnya...

Kamis, 07 Oktober 2010

Dapat Rejeki Langsung dari ALLAH

Kemarin itu tanggal 6 Oktober 2010, saya ada kuliah Komunikasi dan Relasi. Dan ternyata setelah menunggu sekian lama saya itu sudah bosan dan akhirnya turun ke depan Laboratorium Komputer dari ruang MPM. Di Koridor bawah sambil online, saya di tawari makan moci sama teman saya, dan saya pun makan dengan lahapnya. Sangat nikmat untuk saat-saat panas jam 14.30-an...

Nikmat Sekali...
Saya makan dengan lahap, dan selepas itu saya langsung Online kembali dan saya teringat bahwa saya sedang puasa nih.
Alhamdulillah, ternyata Allah sangat menyayangi saya dan memberikan bonus dalam puasa Syawal ini.

Ini dia gambar tempat moci di tempat sampah

Selengkapnya...

Jumlah pengunjungku pada tanggal 5 Oktober 2010

Saya senang sekali ketika saya melihat pengunjungku ada 5 orang lho..





hari ini ada 3 orang... Senang ya...




Selengkapnya...

Pengawas STATISTIK di Hari Ke-2 yang Menyeramkan

Ujian mestinya pakai pengawas, dan memang harus pakai pengawas. Pengawasnya ini yang menjadi pengarah, dan observer dalam ujian. Jika ada yang menyontek, AWAS... dia akan menelanmu hidup-hidup. Dia akan menjadi sangat KIller dan Menjadi Monster di dalam Ruang Ujian.

Tidak semua pengawas seperti itu, hanya pengawas yang satu ini yang seperti itu. Karena sampai saya mengetik postingan ini saya belum juga tahu namanya jadi saya tidak menyebutkannya. Ciri-cirinya dia itu Putih, berambut sebagu dan raut mukanya sedikit tidak bersahabat kepada siapa pun, dengan alis yang selalu miring 30 derajat, dengan hidung merah dan bibir yang selalu manyun dan melengkung ke bawah. Itulah Sang Pengawas Killer saya menyebutnya. Ada lagi satu orang pengawas yang sangat muda dan seakan-akan berpengalaman. Namun, tidak akan saya bahas pada kesempatan ini.
Sang pengawas Killer ini mengawas ujian saya pada 5 Oktober 2010 jam 10.00 di Ruangan 1.6 STKS Bandung. Siapakah dia??? Yang merasa saja ya...
Beliau menuduh saya menyontek untuk statistik, padahal soalnya itu saya sudah kuasai, harena baru statistik awal. Sangat Ironis untuk Seorang MUHNI yang dituduh menyontek. Saya sangat anti sama hal seperti itu. Sungguh keterlaluan...
Mudah-mudahan dia diberi petunjuk dan tidak lagi menjadi pengawas di STKS Bandung ini... AMIN...
Selengkapnya...

Be A Volunteer of Social Work Part 3

Minggu ini sedang UTS, dan di kelasku, kelas 2C, kebetulan ada kuliah tambahan oleh ibu dosen tercinta Ibu Kormauli. Ibu Uli menjelaskan tentang anak jalan. Sangat tepat dengan keadaan sekarang yang situasinya saya sedang panas-panasnya untuk membahas dan mengobservasi, atau melihat sudut pandang lain tentang anak jalan, tentunya sebagai seorang calon Pekerja Sosial Profesional. Menurut beliau, anak jalanan itu dimana-mana berbeda, berbeda keadaan satu sama lain.

Anak jalanan yang di Medan dan di Jakarta akan sangat berbeda keadaannya, konon di Medan itu anak jalanan itu anak yang sekolah dan mengisi aktivitas setelah pulang sekolah dengan berjualan koran dan mengamen di jalanan. tetapi lain lagi halnya di Jakarta. Di Jakarta,anak jalanan yang Pure di jalanan. Anak yang sehari-harinya hidup di jalanan dan memang menggantungkan hidupnya di jalanan. Mereka bermain di jalanan, makan di jalanan, mencari uang di jalanan, tidur di jalanan, dan rumahnnya pun di jalanan. Maka mereka jadilah anak jalanan.



Lain lagi dengan kehidupan di Stasiun, masih menurut beliau, anak perempuan yang menjadi anak jalanan itu terkadang menjadi AYLA (Anak Yang di Lacurkan). Mereka menerima itu apa adanya karena ada apanya. Mereka melakukan itu setiap hari dan tanpa beban. Di gerbong kereta yang usang dan tua, mereka memanfaatka itu untuk melakukan hubungan suami istri. Ini merupakan cerita dari dosen saya.
Akibat dari mereka keseringan untuk melakukan hubungan seks, maka mereka akan menjadi kecanduan seks atau sex addict atau bahkan menjadi hiperseks. Mereka menjadikan seks sebagai kebutuhan mereka dan menjadikan seks sebagai alat pemenuhan kesenangan. Mereka melakukannya dengan teman-teman mereka, para mucikari mereka, atau bahkan orang yang tidak mereka kenal sebagai langganan, atau pemakai mereka.
Anak jalanan hidupnya hanya semata-mata untuk bisa bertahan hidup. Mereka hidup bertahan untuk tidak dibunuh, dan tidak membunuh, jika tidak terpaksa. Sungguh merupakan sebuah Perjuangan yang sangat berat untuk dihadapi untuk standar seorang anak jalanan. Mereka tidur beralaskan tanah, di emper toko yang dingin dan dan beratapka langit. Makanya jika mereka sering sekali bertanya tentang keberadaan Tuhan. Gimana Pekerja Sosial Menjawabnya...??
Selengkapnya...

Minggu, 03 Oktober 2010

Be A Volunteer of Social Work Part 2



Meja inilah yang menjadi saksi kami, saya, Mas Joe, Mba Ray, Mas Danang, Mas Dida, Kak Akbar, Teh Atun, dan Teh Intan, rapat dan membahas masalah volunteering for street children, menjadi sukarelawan untuk anak jalanan. Itulah rencana besar dari mimpi kami yang besar yang sebentar lagi akan menjadi kenyataan, yaitu Pekerja Sosial Profesional.

Pekerja Sosial Profesional seperti cita-cita kami ini sudah di pelupuk mata. Volunteering untuk anak jalanan ini merupakan langkah awal yang akan membawa sebuah masa depan yang saya yakini akan berdampak yang baik bagi kehidupan saya.
Langkah pertama yang akan Kami lakukan adalah mengassessment kebutuhan mereka sehingga kami mengetahui dan dapat menanganinya dengan tepat dan tidak salah sasaran dalam hal ini dalam memberikan intervensi. Hal yang pertama yang akan kami berikan yaitu berupa pendidikan yang mengorientasikan mereka bisa membaca dan bisa menulis. Hal ini sangat penting karena selain mereka menjadi anak-anak yang pintar, paling tidak mereka juga bisa menjadi anak-anak yang memiliki sebuah modal yang bisa di andalkan untuk masa depannya.
Setelah kami menyelesaikan tugas pertama kami ini maka kami akan segera melangkah untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu pemulihan kembali dan akhirnya mereka tidak lagi berada di jalanan.
Semangat terus teman-temanku, dan selamat BERJUANG...!!
Selengkapnya...

Notulensi Rapat 26 September 2010

Notulensi Rapat 26 September 2010
Tawaran kerjasama:
1. Qatar
2. Turki
3. Diknas
4. Depag
5. Menpora
6. Rumah Amal dan FSLDR

Untuk kunjungan akan ada perkenalan satu sama lain untuk sponsor

Untuk pemerintah, garuda dan rumah amal, tidak perlu kunjungan

Acara
1. Sharing Masalah
2. Sharing Solusi
3. Training
4. Rihlah
- Alam
- Kunjungan
- Kota
Sebaiknya ada buku pedoman HIROSI
Jargon
1. Any Problem, one Solution
2. Persatuan

SUSUNAN ACARA
Hari 1
1. Pembukaan
- Perkenalan
- Penampilan Karisma
- Bagi Kelompok
- Atribut
2. Pertemuan 1
Game pertama untuk perkenalan menjalin keakraban
3. Training, motivasi
4. Sharing pengalaman

Hari 2
5. Rihlah
6. Training masalah remaja
7. Sharing kelompok masalah dan solusi
Hari 3
8. Training pentingnya persatuan
9. game
10. sharing masalah
11. Sharing solusi
Hari 4
12. Sharing akbar
13. Training
14. Penyusunan Deklarasi
Hari 5
15. Rihlah
16. Pembacaan deklarasi

Rencana Datang Ke tempat kegiatan 1 hari sebelum acara, tanggal 21 Desember 2010 dan pulang 1 hari setelah acara 27 Desember 2010

SUSUNAN KEPANITIAAN
Ketua Divisi Event
Sekretaris Event
- Marketing
- Pengembangan
Ketua Panitia Pelaksana
Sekretaris
Bendahara
Dan Seksi-seksi
1. Acara
2. Konsumsi
3. Publikasi dan Dokumentasi
4. Logistik
5. Dekorasi
6. Humas
7. Dana Usaha
8. Transportasi

Sebelum Acara
1. Uji laik
2. Menyelesaikan semua konsep acara
3. Open Rekruitmen Kepanitiaan
4. Kepanitiaan
5. Job Deskripsion

Tujuan Hirosi
1. Membantu menyelesaikan masalah remaja sendiri
2. Koordinasi Rohis
3. Semua SMA di Indonesia ada rohisnya

Konsep
5 hari
- Sharing
- Training
- Rihlah

Jumlah Peserta 330 orang dan 66 Orang Pendamping
Peserta terdiri dari 10 orang
- 5 sekolah perprovinsi/5 regional
- 2 orang persekolah
Pembimbing 1/sekolah
Rencana Pencarian Peserta Pakai Kompetisi Blog dibagi 5 regional.


Selengkapnya...

HIROSI .. Tunggu Kedatangannya

Baru saja saya selesai rapat untuk membahas tentang Hirosi—Himpunan Rohis Seluruh Indonesia. Dalam rapat ini kami membahas tentang konsep acara dan parameter keberhasilan hirosi ini. Tadi kami hanya bertiga, untung saja ada akang-akang yang lain yang memberikan masukan-masukan seputar Hirosi. Mulai dari tawaran kerja sama dengan FSLDR, dan support dari organisasi luar negeri yang mampu untuk memberikan dukungan material kepada kami, dalam hal ini Divisi Event Karisma ITB. Saya sangat berharap dengan terlaksananya kegiatan ini kami bisa mengembangkan diri dan bekerja sama untuk membuat sebuah acara yang besar dan standar nasional.
]
Acara ini sudah dirancang sejak 1 bulan—bulan Agustus 2010—yang lalu dan rencananya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2010 nanti. Saya mohon do’a teman-teman semua semoga LP2K—Lembaga Penelitian dan Pengkajian Karisma—yang memegang otoritas dan pengujian terhadap semua event dan acara yang akan dilaksanakan oleh Karisma—Keluarga Remaja Islam.
Saya sangat berharap acara ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana dengan tujuan dapat menyatukan visi seluruh Rohis di Indonesia, sehingga terbentuk Rohis yang visioner dan dapat berkembang dan berlanjut. Rencananya targetnya itu seluruh SMA di Indonesia mempunyai Rohis sehingga proses pembinaan Islam sudah dimulai sejak SMA.
Rapat kemarin itu, kami—saya dan Kang Darul—sudah mengasilkan susunan kepanitiaan yang akan menjadi eksekutor dalam acara ini. Susunannya yaitu
Ketua Panitia Pelaksana : Abd. Muhni Salam
Sekretaris
Bendahara
Dan Seksi-seksi
1. Acara
2. Konsumsi
3. Publikasi dan Dokumentasi
4. Logistik
5. Dekorasi
6. Humas
7. Dana Usaha
8. Transportasi
Untuk acara selengkapnya nanti akan saya tulis kembali, kalau kita sudah rapat dan sepakat tentang konsep dan bentuk acaranya nanti.
Sekian

Selengkapnya...

KOPMA STKS Bakalan Ada nggak yah?



Seperti postingan sebelumnya, saya menyinggung tentang fasilitas mahasiswa di STKS Bandung. Tahun ini Kementerian Kesejahteraan Mahasiswa di bawah Bagian Kesejahteraan Mahasiswa sedang merancang sebuah Koperasi Mahasiswa yang sifatnya masih embrio, itu sesuai dengan saran Kepala BAAK STKS Bandung. Dan Menteri Kesejahteraan Mahasiswa, Adhyatma, sudah setuju dengan hal itu. Saya sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Mahasiswa menyarankan untuk segera mempercepat rencana itu, berhubung karena STKS yang memiliki intensitas libur yang sangat banyak jadi saya mendesak untuk melaksanakan itu secepatnya.

Beberapa pertimbangan Adhyatma untuk tidak tergesa-gesa dalam hal ini, adalah karena belum adanya konsep dan kepengurusan yang siap untuk mengelola KOPMA tersebut. Dan sampai saat ini teman-teman di Kementrian Kesejahteraan Mahasiswa belum juga mengambil tindanya nyata dan tegas untuk menyikapi hal ini.
Untuk mempercepat langkah Adhyatma, dalam hal ini sebagai Eksekutor dan Inisiator, maka saya harap kepada para pembaca yang budiman agar memberikan sumbangan pemikirannya dalam membentuk dan mengembangkan KOPMA.
Sekian

Selengkapnya...

STKS’s Facilities For Student



STKS—Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial—Bandung adalah kampus tercinta saya, kampus yang tidak pernah saya sangka, kalau saya akan kuliah di STKS ini. Kalau saya lihat Fasilitas di kampus saya ini sudah cukuplah, meskipun belum lengkap sebagai sebuah Perguruan Tinggi Kedinasan. Untuk fasilitas penunjang pembelajaran sudah ada laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, dan Laboratorium Peksos. Di dalam Laboratorium peksos ini ada beberapa unit, ada teater, ada ruangan karaoke, ada ruangan konseling, dan tersedia berbagai macam alat peraga peksos, ada alat peraga supaya kita merasakan jadi lansia, alat itu dibeli dari Jepang langsung lho, ada kursi roda ada berbgai macam film dan gambar-gambar tentang cacat dan sebagainya.

Untuk fasilits olahraga, STKS punya lapangan tennis yang bisa juga jadi lapangan futsal, dan lapangan basket yang bisa juga jadi lapangan volli dan lapangan tennis meja. Untuk lapangan tennis meja ini ada di kampus dan ada di Asrama Putra Induk STKS Bandung lantai 3. Di halaman Asrama Putra Induk STKS Bandung ada sebuah lapangan kecil yang dipakai untuk bulu tangkis dan takraw.
Beberapa Unik kegiatan mahasiwa atau UKM , yaitu UKM Bahasa Asing ada Bahasa Inggris, Jepang, Jerman, Korea, dan Prancis, Insya Allah akan dikembangkan Bahasa Belanda tahun depan, UKM Boxer, Taekwondo, Karate, Pencak Silat, dan UKM Olahraga ada, Basket, Futsal, Bulutangkis, Volli, Tenis Meja dan UKM keagamaan ada KMM dan KMK. Dan mungkin ada UKM lain yang belum saya sebutkan. Ada BEM dan DPM juga sebagai organisasi induk kita.
Tahun Ini saya dan kementrian saya Kesejahteraan Mahasiswa di BEM sedang merancang sebuah Koperasi Mahasiswa yang sifatnya masih sederhana. Dan Mudah-Mudahan bisa selesai sampai bulan Desember 2010 nanti. Doakan ya!!
Sekian
Selengkapnya...

Be A Volunteer of Social Work

Sekarang, impian saya untuk menjadi pekerja sosial profesional sudah di depan mata. Sebuah tawaran dari teman saya Mas Joko Setiawan, telah membuka sebuah peluang yang sangat menguntungkan untuk saya. Mas Joko mengajak saya untuk menjadi sukarelawan untuk anak jalanan. Wilayah kerjanya sih di Bandung dan sekitarnya juga, jadi aksesibilitasnya juga lumayan mudah dijangkau oleh seorang mahasiswa perantau seperti saya ini. Saya disini tidak punya siapa-siapa dan masih mengandalkan kiriman dari orang tua di Makassar.

Untuk menjadi seorang yang profesional—dan memang itu cita-cita saya—saya sangat tekun berlatih dan berlatih. Dosen saya bilang kalau kita ingin menjadi seseorang yang mampu menguasai sesuatu maka kita harus rajin dalam berusaha untuk menggapai cita-cita kita itu.
Rencananya saat kita menjadi seorang volunteer, kita akan menjalankan sebuah konsep yang Insya Allah akan kami buat bersama teman-teman di Food Court Lantai 1, STKS Bandung, Jam 13.00 besok. Konsep itulah yang akan menjadi landasan kita dalam bertindak dan mengintervensi anak jalanan itu. Targetnya anak-anak jalanan di Bandung saja dulu, sekitaran Cikapayang, Gazibu, Simpang Dago, dan beberapa titik lainnya.
Saya harapkan kepada teman-teman untuk mendoakan dan jika ingin bergabung dengan komitmen yang kuat maka kami sangat membuka diri. Untuk lebih jelasnya, silahkan klik link teman saya, Muhammad Joko Setiawan, bocahbancar.
Satu lagi, teman-teman yang akan menjadi volunteer harus benar-benar siap untuk menjadi pure and real volunteer. OK
Semangat Semua...!!!
^_^
Selengkapnya...

Jumat, 01 Oktober 2010

Belajar Tentang Peksos Itu Asyik

Kemarin dan hari ini saya belajar tentang Teknik pencatatan dalam Pekerjaan sosial dan Proses Intervensi dalam Pekerjaan Sosial. Semua mata kuliah itu awalnya saya tidak begit respect dan tidak tertarik dengan hal itu, namun karena terbiasa dan berusaha dibiasakan maka jadilah saya seperti ini, Mencintai Pekerjaan Sosial.
Awalnya saya tidak respect karena latar belakang saya dulu di SMA sebagai anak jurusan IPA, dan sekarang banting stir ke arah pekerjaan Sosial yang sama sekali tidak pernah terbayangkan olehku akan hal ini

Dalam proses Pekerjaan sosial hal hal seperi pertolongan, anak yang berkebutuhan khusus, tuna netra, dan sebagainya, itu merupakan sesuatu yang sangat biasa dan memang harus untuk disukai, karena segala sesuatu tidak bisa dikuasai kalo tidak disukai. Nah, makanya sekarang saya sudah mulai suka sama pekerjaan sosial ini. dan mudah mudahan saja sega sesuatunya bisa berjalan lancar, dan tetep istiqomah di pekrjaan sosial.
kematin pas belajar teknik Pencatatan itu saya sempat mengupload sebuah video, temen-temen lihat saja.



kerenkan belajar Pekerjaan Sosial...

ada lagi nih pas belajar Metode-Metode pekerjaan Sosial check it out

Selengkapnya...

Terima Kasih Telah Berkunjung Ke Blog Saya

"Magical Template" designed by Blogger Buster